Jumat 13 Jan 2017 15:29 WIB

Pedagang Blok G Pasar Tanah Abang Berharap tak Ada Penggusuran

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bilal Ramadhan
Warga sedang berbelanja kebutuhan di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta, Ahad (26/6). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Warga sedang berbelanja kebutuhan di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta, Ahad (26/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan melakukan rehabilitasi terhadap kawasan Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun demikian, para pedagang di situ mengaku belum pernah mendapat arahan langsung dari pemerintah daerah setempat terkait rencana tersebut.

"Belum ada sosialisasi dari Pemda DKI. Saya cuma tahu sekilas saja rencana rehabilitasi pasar ini dari media," tutur salah satu pedagang di Blok G Pasar Tanah Abang, Lasmiyarti (58 tahun), kepada Republika.co.id, Jumat (13/1).

Dia menyambut baik rencana Pemprov DKI untuk merehabilitasi pasar itu. Dengan begitu, kata Lasmiyarti, kegiatan perekonomian di Blok G Pasar Tanah Abang diharapkan bisa lebih menggeliat lagi ke depannya.

Perempuan itu menuturkan, saat ini masih banyak kios di Blok G yang kosong. Bahkan, seluruh pertokoan yang terdapat di lantai tiga bangunan pasar itu sama sekali tidak ada yang menempati. Sepinya pembeli yang datang ke Blok G menjadi alasan utama rendahnya minat para pedagang untuk menyewa kios di sana.

"Jangankan di lantai tiga, beberapa kios yang ada di lantai satu saja ada yang ditinggalkan oleh penyewanya. Mereka terpaksa pindah berjualan ke tempat lain, karena hasil jual beli di sini tidak mencukupi lagi buat membayar sewa toko," ucap Lasmiyarti.

Pedagang lainnya, Fauzan (57), juga mengaku pernah menerima informasi tentang rencana Pemprov DKI merehabilitasi Blok G Pasar Tanah Abang. Dia pun sempat mendengar kabar bahwa di tempat itu bakal dibangun jembatan layang (skybridge) untuk menghubungkan Blok G dengan Stasiun KA Tanah Abang.

"Saya dapat info dari teman-teman sesama pedagang, di sini akan dibangun jembatan layang menuju stasiun. Tapi saya tidak tahu kapan jembatan itu mau mulai dibikin, karena sampai hari ini belum ada pemberitahuan dari Pemda DKI kepada kami," tutur lelaki itu.

Fauzan berharap proses rehabilitasi Blok G Pasar Tanah Abang dan pembangunan skybridge nantinya tidak sampai menggusur para pedagang yang masih bertahan di sana. Jika memang bangunan pasar itu harus dirombak total, dia menginginkan Pemprov DKI mau menyediakan tempat alternatif untuk mereka berjualan.

Kepala Humas PD Pasar Jaya, Gatra Vaganza mengungkapkan, saat ini instansinya masih mempertimbangkan beberapa opsi untuk merevitalisasi kegiatan ekonomi di Blok G Pasar Tanah Abang.

Opsi pertama adalah dengan membangunkan jembatan layang untuk menghubungkan lantai tiga Blok G dengan Stasiun KA Tanah Abang. Pembangunan jembatan layang tersebut diharapkan dapat mempermudah akses para pengunjung menuju pasar itu nantinya.

Opsi berikutnya adalah membongkar lantai dasar Blok G untuk dijadikan lahan parkir. Menurut Gatra, terbatasnya area parkir di kawasan perbelanjaan itu menjadi salah satu alasan pembeli enggan berkunjung ke sana.

Sementara, opsi ketiga adalah merombak total Blok G dan kemudian mendirikan ulang kembali bangunan pasar yang terintegrasi dengan rumah susun (rusun) di atasnya. Skenario semacam ini diharapkan mampu menghidupkan aktivitas ekonomi di Blok G di masa mendatang.

"Meskipun begitu, belum ada kesepakatan mengenai opsi mana yang akan kami ambil nantinya. PD Pasar Jaya masih mematangkan semua opsi yang ada dan secepatnya akan memberi laporan kepada Pemprov DKI untuk mendapatkan formulasi yang terbaik," kata Gatra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement