Jumat 13 Jan 2017 06:17 WIB

Pemprov Jabar Siap Bangun 2.500 Ruang Kelas Baru

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa kelas I mengikuti kegiatan belajar di Ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Galunggung I, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (10/8).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Siswa kelas I mengikuti kegiatan belajar di Ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Galunggung I, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyebutkan tahun 2017 siap membangun 2.500 ruang kelas baru bagi SMA/SMK yang ada di Jawa Barat. Hal ini sebagai bentuk peningkatan kualitas pendidikan pasca alih kelola dari kota kabupaten.

"Sebanyak 2.500 ruang kelas siap untuk dibangun. Diperuntukan untuk SMA/SMK baik negeri maupun swasta," kata Heryawan saat memberikan arahan kepada pengawas sekolah di Gedung Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Kamis (12/1).

Gubernur mengatakan bantuan perbaikan kelas ini difokuskan untuk meningkatkan daya tampung sekolah.

Dengan demikian, suatu sekolah dapat menampung siswa lebih banyak sehingga murid tidak perlu bersekolah ke tempat yang lebih jauh.

Program ini disebut pria yang akrab disapa Aher dapat dialokasikan dari anggaran bantuan yang selama ini diperuntukkan bagi SD dan SMP. Karena pengelolaan SMA yang telah dialihkan sepenuhnya menjadi kewajiban pemprov.

"SMP biar kabupaten kota yang menangani. Ini kita lakukan untuk fokus pada sekolah SMA yang sudah menjadi tanggung jawab kita," ujarnya.

Aher menyebutkan bantuan ruang kelas tidak hanya untum sekolah negeri tapi juga swasta. Sehingga kualitas pendidikan betul-betul merata mengingat swasta juga dibutuhkan untuk menampung jumlah siswa.

"Kenapa fokus ke swasta juga? Sebab kalau di swasta tidak maka sama saja kita tidak memperhatiakn dengan baik, sama dengan mengabaikan nasib. Maka harus sama dibantu juga sehingga sebagaimana yang diinginkan kualitas SMA SMK bisa beprestasi dengan baik," kata Aher.

Kepala Disdik Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan pelaksanaan program tersebut. Disinggung total anggaaan yang disiapkan, Hadadi menyebut masih mengkaji prioritas sekolah-sekolah yang akan mendapat bantuan ruang kelas baru.  

"Kami juga sedang mempelajari mana prioritas sekolah yang akan dibantu. Semuanya masih dipersiapkan," kata Hadadi.

Ia menuturkan jumlah tersebut akan disebar merata ke daerah-daerah Jawa Barat terutama di pelosok. Hal ini dalam rangka memeratakan kualitas antara kota dan kabupaten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement