REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pada tahun 2017 ini Pemda DIY menganggarkan sekitar R 61,3 miliar untuk membangun jembatan dan jalan sebagai jalur alternatif Yogyakarta-Wonosari melalui perbatasan Gunungkidul dan Sleman. Sehingga diharapkan dapat mengurai kemacetan di kawasan perbukitan Patuk dan dapat memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata di kedua daerah.
"Jembatan itu akan menghubungkan antara Dusun Lemahabang, Desa Gayamharjo, Prambanan, Sleman dengan Dusun Gembyong, Desa Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul," kata Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum. Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY Bambang Sugaib di DPRD DIY , Rabu (11/1).
Menurut dia, kondisi jembatan gantung itu saat ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan besinya perlahan keropos. Selain itu jalan menuju jembatan itu juga sempit dan rusak parah. Apabila Pembangunan jembatan dan jalan yang ditargetkan 2018 selesai, diharap bisa dilalui kendaraan roda empat dari kedua jalur.
Sugaib mengatakan pembangunan jembatan dan jalan itu saat ini dalam proses lelang. Pada Februari hingga Maret mendatang, ditargetkan pengerjaan fisik sudah mulai dilaksanakan. Pelaksanaan proyek ditarget dengan masa kerja 285 hari.
Dia mengakui kondisi jembatan lama sudah membahayakan jika dilewati, terutama roda dua. Sehingga jembatan lama akan dibongkar, kemudian pembangunan jembatan baru dilakukan di titik pembongkaran tersebut dengan panjang 90 meter dan lebar tujuh meter.
Karena kondisi saat ini masih sempit, jalan menuju jembatan juga akan diperluas. Untuk jalan yang akan dibangun berada wilayah Gunungkidul sepanjang dua kilometer dan di Sleman satu kilometer. Lebar aspal jalan sekitar tujuh meter, sedangkan bahu jalan sekitar 1,5 meter untuk mendukung drainase.
Lebih lanjut dia mengatakan salahsatu titik jalan yang curam berada di Dusun Lemahabang, Gayamharjo, Prambanan, akan dilakukan perataan agar tidak terlalu curam. Pelaksana proyek akan memodifikasi sedemikian rupa kawasan itu menjadi jalan yang bisa dilewati kendaraan bermotor.
‘’Pembebasan tanah untuk pelebaran jalan sudah dilakukan oleh Pemkab Sleman dan Gunungkidul jadi kami tinggal membangun,’’ tuturnya.
Sementara itu Sekretaris Komisi C DPRD DIY Agus Subagyo menyatakan pihaknya sudah meninjau jalur tersebut. Dia mengungkapkan adanya potensi pengembangan ekonomi ketika jalur itu sudah dibangun. Karena di kedua wilayah terutama di Prambanan dan Patuk, sama-sama ada tempat wisata yang kini dalam tahap berkembang. Antara lain Candi Boko, Candi Ijo, Candi Barong. Tebing Breksi hingga Candi Prambanan di Sleman dan Kawasan Gunung Api Purba, Embung, Air Terjun di Patuk, Gunungkidul.