REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Bawaslu Provinsi DKI Jakarta, Achmad Fachrudin mengatakan, pihaknya sedang mematangkan teknis pemberlakuan TPS berbasis IT pada Pilkada 2017. Provinsi DKI Jakarta dan Yogyakarta dijadikan pilot project pengawasan TPS berbasis IT dalam pilkada tahun ini.
"Kami masih dalam tahap persiapan dan mematangkan konsep TPS itu. Kami sedang membahas seperti apa simulasi pelaksanaan pemilihan di TPS nantinya," katanya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (11/1).
Secara teknis, detail pengawasan pemungutan suara di TPS belum dapat diinformasikan. Pihaknya hanya menegaskan bahwa ada 13.023 TPS yang didirikan di seluruh Jakarta.
Dari jumlah itu, paling tidak ada satu petugas TPS yang menguasai IT. "Paling tidak harus ada satu orang yang memahami IT. Sebab, pada dasarnya kan proyek ini merupakan bentuk visualisasi proses pemungutan suara," papar Achmad.
Direktur Utama Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengatakan, pendirian TPS berbasis IT merupakan bentuk uji coba peningkatan pengawasan Pilkada. Pihaknya berharap mekanisme pelaksanaannya tidak akan memberakan paslon.
"Asalkan prosedur dan integritas petugas TPS sesuai pedoman perundangan yang ada. Teknologi yang dipakai dalam pemungumam tersebut memang diperuntukkan bagi transparansi Pilkada, " tegas Titi.