Selasa 10 Jan 2017 14:44 WIB

Massa Pendukung dan Kontra Ahok Saling Berorasi

Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hadir dalam persidangan dugaan penistaan agama di Auditorium Kementrian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (10/01).
Foto: Republika/Pool/Aditia Noviansyah
Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hadir dalam persidangan dugaan penistaan agama di Auditorium Kementrian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (10/01).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa pro-kontra Ahok masih tetap saling berorasi bersamaan dengan tenang, walaupun dipisahkan oleh barikade polisi serta kawat berduri. Mereka berorasi selama berlangsungnya persidangan kelima kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jakarta, Selasa.

"Kami (ormas Islam) kecewa karena dibatasi dengan kawat berduri seperti ini, seakan-akan kami melakukan tindakan anarkis yang melanggar sistem demokrasi," ujar Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Ustaz Muhammad Al Khaththath saat melakukan orasi di sisi kiri Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta Selatan.

Ustaz Al Khaththath menambahkan, mereka akan tetap menuntut Ahok dipenjarakan karena secara sengaja menista agama.. Massa kontra Ahok yang mayoritas menggunakan pakaian putih terdiri atas beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas), yaitu Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam (FPI), dan Persatuan Muslimin Indonesia (Parmusi).

"Jika nanti ada yang memprovokasi untuk membuat kericuhan, kami akan menanganinya secepat mungkin, walaupun dari salah satu anggota ormas kontra Ahok maupun polisi tetap akan kami tindak dengan tegas," tambahnya.

Sementara itu, suasana orasi kedua kubu berjalan dengan aman karena dipisahkan barikade, kawat berduri serta mobil barracuda dan mobil water cannon. Ini mencegah agar tidak ricuh seperti sidang keempat sebelumnya yang menerobos barikade polisi dan nyaris bentrok.

Massa pro Ahok yang identik menggunakan baju khas kotak-kotak merah juga melakukan orasi secara bersamaan di sisi kanan Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan).

"Kita tahu kalau kasus Ahok ini merupakan gangguan dari politisi untuk menghadang Ahok agar tidak memenangkan Pilkada Gubernur mendatang," ujar salah satu anggota Barisan Relawan Basuki Djarot (Bara Badja), Johnson saat berorasi.

Baca juga,  PN Jakut Persiapkan Persidangan Kasus Ahok.

Johnson mengatakan bahwa Bara Badja akan terus dampingi Ahok sampai dia terbukti tidak bersalah. Ini karena Ahok merupakan pemimpin yang jujur, berani, dan tegas dalam bertindak untuk kepentingan masyarakat, umumnya masyarakat Jakarta.

Selain itu, salah satu anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Darsono yang juga turut melakukan orasi di pihak pro Ahok meminta kepada Majelis Hakim Dwiyarso Budi Santiarto agar tidak ada diskriminasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement