Selasa 10 Jan 2017 14:35 WIB

Panglima TNI: Ketenteraman Masyarakat Indonesia Diusik

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Foto: dok.Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, bangsa Indonesia harus bangkit bersama dan bersatu padu demi kejayaan Indonesia. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia jangan mudah terprovokasi dan terpecah belah serta terhasut oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.

Menurut Gatot, ketenteraman masyarakat Indonesia saat ini telah diusik dengan beragam gejolak yang mengarah kepada instabilitas kondisi sosial dan ekonomi. Bahkan, pemerintah Indonesia yang berusaha membekali generasi mudanya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui program pendidikan berkualitas selalu dihalang-halangi melalui adu domba.

"Yang terbaik adalah yang paling sederhana yaitu back to the basic atau kembali kepada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, mengerti bahwa cinta dan peduli kepentingan negara harus menjadi kepentingan tertinggi di atas segala-galanya,” kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (10/1).

Gatot menyampaikan, kebangkitan masyarakat bisa terjadi mengingat Indonesia adalah bangsa patriot yang berjiwa ksatria. Itu dibuktikan dengan setiap suku yang ada di Indonesia masing-masing memiliki tarian perang dan senjata perang untuk mempertahankan diri.

Selain patriot dan berjiwa ksatria, masyarakat Indonesia juga memiliki karakter yang tidak dipunya bangsa lain. Karakter yang dimaksud Gatot adalah memiliki kebiasaan bergotong royong, dan itu sangat menguntungkan.

Baca juga, Presiden Tegur Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

“Disamping itu, rakyat Indonesia juga memiliki karakter gotong royong, yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.  Gotong royong tidak ada dalam bahasa Inggris, Arab, China, hanya di Indonesia yang memiliki bahasa gotong royong,” ucap Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement