REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Tim dokter dari Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (RS PHC) Surabaya bersama dengan dokter RSUD dr Soetomo dan RS Unair berhasil mengangkat tumor gusi yang diidap bocah berusia 7 tahun.
Bocah bernama Shinwan Bintang Wiratama asal Blitar tersebut diubah namanya menjadi Imam Waras dengan harapan penyakitnya segera sembuh. Tumor gusi yang diidap Imam berupa benjolan besar di gusi rahang atas dan rahang bawah. Sehingga mulutnya ikut membesar dan gusinya terlihat membengkak.
Operasi tahap pertama pada Kamis (5/1) melibatkan tim dokter spesialis antara lain dokter bedah, dokter anestesi, dokter gigi, hingga ahli gizi. Operasi tahap ini mengangkat tumor di gusi rahang bawah dan rahang atas. Proses operasi selama lima jam tersebut diketuai oleh dokter Urip Murtedjo.
Urip Murtedjo mengatakan tumor yang diidap Imam bukan kategori tumor ganas, melainkan tumor jinak. Namun jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan gangguan lain di dalam tubuh penderita, berupa gangguan pernafasan hingga gangguan penglihatan.
“Kalau secara teori sebenarnya penyakit ini akan semakin mengecil bahkan menghilang seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, akan tetapi dalam kasus ini malah semakin membesar,” jelasnya dalam konferensi pers di RS PHC Surabaya, Senin (9/1).
Urip menambahkan selama dirinya menjalani praktek di dunia kedokteran belum pernah menemui kasus seperti yang dialami Imam. Bahkan, bisa disebut satu-satunya di Indonesia.
Selain itu, penyakit yang diderita Bintang mengakibatkan menurunnya fungsi-fungsi tubuh lainnya yang berdampak pada pengeroposan tulang. “Kami juga menemukan tulang paha kirinya patah, namun kami belum melakukan tindakan terhadap kasus ini,” imbuhnya.
Urip menjelaskan, saat operasi dilakukan tim dokter menghadapi kendala pada tahap pembiusan. Normalnya, pembiusan bisa dilakukan dalam waktu 20 menit. Namun, kasus Imam tersebut pembiusan membutuhkan waktu hingga 1,5 jam.
“Seharusnya kami memakai fiber optik inkubasi, tetapi karena ukurannya tidak sesuai maka kami mengambil pilihan kedua dengan cara trakeostomi atau melubangi saluran tenggorokan,” terang Urip.
Saat ini tim dokter akan fokus pada pemulihan kondisi Imam setelah operasi. Tim dokter terus melakukan pengawasan dan evaluasi dalam waktu 1-3 bulan ke depan. Pemantauan difokuskan pada pemberian asupan dengan gizi yang memadai. Diharapkan dalam jangka waktu 6 bulan ke depan kondisi fisik Imam kembali normal.