Senin 09 Jan 2017 16:49 WIB

Polres Subang Hentikan Penyelidikan Kematian Tujuh Bonek

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Miras oplosan (ilustrasi).
Foto: danish56.blogspot.com
Miras oplosan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Jajaran Polres Subang, menghentikan penyelidikan kasus kematian tujuh suporter Bonek yang menenggak miras oplosan, Sabtu (7/1) lalu. Kasus tersebut telah ditutup. Hal ini karena, pelaku utama yang menyebabkan kejadian maut itu, juga telah meninggal dunia.

Kapolres Subang AKBP Yudhi Sulistianto Wahid, mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, ternyata tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus ini. Sebab, pelaku yang meracik miras oplosan itu juga menjadi korban yang meninggal dunia.

"Jadi, yang meracik miras oplosannya, yaitu tiga Bonek yang paling duluan meninggal dunia," ujarnya, kepada Republika.co.id, Senin (9/1).

Ketiga Bonek yang meninggal terlebih dahulu itu, masing-masing Brian Adam Firdaus, Hasrul, alias Foka dan Rudi. Ketiganya, tewas pada Sabtu (7/1). Kemudian, disusul oleh tiga temannya, masing-masing Nazif, Syahrul, dan Cahya Kurniawan, yang meninggal pada Ahad (8/1) kemarin. Lalu, yang meninggal terakhir yakni M Yunus. Bonek ini, meninggal dalam perjalanan pulang ke Sidoarjo. "Saat ini, masih ada dua Bonek lagi yang dirawat intensif di RSUD Ciereng," ujarnya.

Menurut Yudhi, awalnya dugaan sementara yang menyebabkan suporter Bonek itu meninggal gara-gara Singgih, warga Compreng yang menjadi tuan rumah. Ternyata, tidak benar. Sebab, Singgih juga turut menjadi korban. Namun, suporter Viking ini selamat.

Terkait dengan minuman itu berasal dari siapa, pihaknya belum bisa memastikan. Sebab, saat ini saksi kuncinya, yakni Singgih masih belum sehat benar. Sehingga, belum bisa dimintai keterangan secara maksimal.

"Adapun peracik minuman itu merupakan tiga Bonek yang meninggal duluan, kita mendapatkan informasinya dari Bonek yang selamat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement