Senin 09 Jan 2017 15:24 WIB

Purwakarta Usulkan Gerbang Darurat Tol Cipularang Dibuka Permanen

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Penumpukan kendaraan di Tol Cipularang kilometer 78, Rabu (28/12). Kemacetan terjadi pascapangalihan arus penutupan jembatan Cisomang.
Foto: Rachmat Santosa Basarah/Republika
Penumpukan kendaraan di Tol Cipularang kilometer 78, Rabu (28/12). Kemacetan terjadi pascapangalihan arus penutupan jembatan Cisomang.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, mengusulkan supaya gerbang tol darurat yang berada di KM 99+400 Tol Cipularang, Desa Sawit, Kecamatan Darangdan, dibuka secara permanen. Hal ini menyusul, tersiar kabar PT Jasa Marga selaku pengelola Tol Purbaleunyi, akan membuka gerbang tol darurat tersebut.

Pembukaan gerbang darurat ini guna mengurai kemacetan di ruas arteri Purwakarta-Bandung via Padalarang akibat bergesernya Jembatan Cisomang. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah Jasa Marga yang akan membuka gerbang tol darurat tersebut.

Akan tetapi, pihaknya ingin gerbang tersebut dibuka seterusnya supaya beban Jembatan Cisomang bisa berkurang. Ke depan kendaraan dengan tonase berat, bisa keluar melalui gerbang darurat tersebut untuk melanjutkan perjalanan melalui jalur arteri. "Kalau kendaraan berat dilarang melintasi jembatan itu, maka beban Jembatan Cisomang akan berkurang," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Senin (9/1).  

Menurut Dedi, sejak Cipularang diresmikan 2005 silam, seluruh kendaraan dari golongan satu sampai lima melintasi jalan bebas hambatan ini sehingga dampaknya terasa sekarang. Dampak tersebut yakni bergesernya tiang penyangga Jembatan Cisomang.

Karenanya, dia menilai harus ada solusi jangka panjang. Salah satunya, kendaraan dari Jakarta bisa melintasi Cipularang tetapi hanya sampai di KM 99+400 saja. Selebihnya, kendaraan berat ini akan keluar melalui gerbang darurat itu untuk meneruskan lewat arteri. Dengan begitu, tidak semua kendaraan melintasi Jembatan Cisomang.

Tak hanya itu, kata Dedi, dengan mempermanenkan gerbang darurat itu, diharapkan roda perekonomian masyarakat di sepanjang arteri Purwakarta-Bandung akan kembali berputar. Hal ini karena, dulu jalur arteri ini merupakan satu-satunya akses darat tercepat yang dilalui kendaraan dari Jakarta menuju Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement