Ahad 08 Jan 2017 20:39 WIB

Sponsor 5 TKA asal Cina di Cirebon Belum Penuhi Panggilan Imigrasi

Rep: Mabruroh/ Red: M.Iqbal
Perempuan Warga Negara Asing (WNA) dari Cina yang diamakankan saat Operasi Pengawasan Orang Asing diperlihatkan kepada awak media di Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Ahad (1/1).Republika/Yasin Habibi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Perempuan Warga Negara Asing (WNA) dari Cina yang diamakankan saat Operasi Pengawasan Orang Asing diperlihatkan kepada awak media di Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Ahad (1/1).Republika/Yasin Habibi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebanyak lima tenaga kerja asing (TKA) asal Cina diamankan di Cirebon, Jawa Barat, Kamis (5/1) lalu. Saat ini, pihak sponsor yang membawa lima TKA  belum memenuhi panggilan Imigrasi.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Agung Sampurno mengatakan, surat sudah dilayangkan oleh Ditjen Imigrasi untuk memanggil sponsor lima TKA asal Cina. Akan tetapi sampai dengan Sabtu (7/1) malam, Ditjen belum mendapatkan kabar kedatangan sponsor tersebut.

"Jadi sekarang masih proses lima TKA itu dulu," kata Agung di Jakarta, Ahad (8/1).

Agung menjabarkan, keberadaan lima TKA asal Cina difasilitasi atau disponsori oleh orang Indonesia yang notabene merupakan salah seorang masyarakat Cirebon. Ia mendatangkan TKA asal Cina dan bertanggungj awab dalam mengurus Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) dan izin tinggal. 

Oleh karena itu, Agung menyebut Ditjen Imigrasi menunggu kedatangan sponsor tersebut untuk meminta klarifikasi atas keberadaan lima TKA Cina yang bekerja, namun tidak memiliki izin tinggal maupun visa.

"Dia sebenarnya tahu tidak bahwa WNA itu telah melanggar," ujar Agung.

Jika pihak sponsor mengetahui, lanjut dia, maka akan dikenakan sanksi berupa denda administratif maupun kurungan penjara. Akan tetapi, kata Agung, jika sponsor tidak tahu, maka akan berbeda lagi persoalannya. 

"Kalau dia (sponsor) tidak tahu, misalnya 'mereka sudah saya kasih tahu' tapi ternyata mereka (TKA Cina) yang keluyuran, maka lain soal," ujar Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement