REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Koordinator Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng Endi mengatakan ada tiga model dinasti politik yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Model dinasti politik pertama yakni dinasti regenerasi. Dinasti politik ini dilakukan secara bergilir tanpa jeda. Daerah yang pertama kali melakukan dinasti politik adalah Kabupaten Kediri dengan kepemimpinan di bawah Sutrisno selama dua periode sejak 1999 sampai 2009.
"Jadi memang ini dinasti pertama yang sebetulnya paling lama di Indonesia, sejak 1999 dipimpin keluarga," kata dia dalam sebuah diskusi di bilangan Menteng, Jakarta, Sabtu (7/1).
Kemudian, berlanjut ke istri pertama Sutrisno, Haryanti. Dalam pertarungan di Pilkada 2009, pun terjadi persaingan antara Hariyanti dengan Nurlaila sebagai istri kedua Sutrisno yang juga ikut mencalonkan saat itu.
Hingga sekarang, Kediri masih dipimpin Bupati Haryanti Sutrisno itu. Barulah, setelah dinasti politik di Kabupaten Kediri itu dilakukan, kemudian menular ke daerah lain seperti Provinsi Banten dan Kota Cimahi.
Model dinasti politik yang kedua adalah dinasti lintas kamar yang terjadi di Provinsi Aceh. Misalnya, kerabat yang masih satu keluarga itu ada yang menjadi pejabat di suatu dinas atau anggota DPRD setempat. Dalam kondisi ini, kontrol dari masyarakat, dan juga check and balances, itu tidak terjadi.
Model ketiga yakni dinasti politik lintas daerah. Misalnya, anak seorang kepala daerah atau orang yang masih satu keluarga dengan kepala daerah di suatu tempat, itu menjadi pejabat publik di daerah lain. "Tiga model ini yang ada di Indonesia," kata dia.
Menurut Endi, masyarakat harus betul-betul didorong untuk peduli dengan kondisi pemerintahan di daerahnya sehingga bisa ikut mengawasi. Ia mengakui, masyarakat di daerah kerap ketakutan untuk melapor jika menemukan penyimpangan.
"Inilah yang harus dibangun. Isu apapun yang muncul di masyarakat itu harus diperhatikan, jadi harus membangun kesadaran masyarakat," tutur dia.