REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Tinggi gelombang maksimum perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta berpeluang mencapai 4 meter. Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, peningkatan tinggi gelombang tersebut akibat pengaruh low pressure area (daerah tekanan rendah) yang muncul di barat laut Australia dan Samudra Hindia barat daya Jawa Barat.
Menurut dia, daerah tekanan rendah di barat laut Australia saat ini telah mencapai 995 milibar. Sedangkan di Samudra Hindia barat daya Jawa Barat sebesar 1.004 milibar.
Ia mengatakan kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Jateng-DIY.
Dalam hal ini, dia mengatakan, tinggi gelombang maksimum di wilayah pantai selatan Jateng-DIY diprakirakan berkisar 1,25 hingga 2,5 meter. Sedangkan di Samudra Hindia selatan Jateng-DIY berkisar 2,5 hingga 4 meter.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga tanggal 7 Januari 2017, pukul 07.00 WIB. "Kami mengimbau nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil untuk berhati-hati dan tetap waspada saat melaut karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu. Demikian pula wisatawan yang berkunjung ke pantai diimbau untuk tidak berenang terutama di wilayah pantai yang berhadapan langsung dengan laut lepas," katanya.
Dia mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan dua daerah tekanan rendah tersebut karena low pressure area di barat laut Australia sudah mendekati daratan sehingga berpeluang melemah hingga akhirnya menghilang.
Menurut dia, kondisi tersebut diprakirakan akan mengakibatkan daerah tekanan rendah di Samudra Hindia barat daya Jabar menguat meskipun bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Jika daerah tekanan rendah di Samudra Hindia barat daya Jabar menguat, kata dia, akan berpotensi meningkatkan tinggi gelombang di perairan selatan Jateng-DIY. "Kami akan terus memantau perkembangan dua daerah tekanan rendah itu," tegasnya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan selain berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang, munculnya dua daerah tekanan rendah itu juga berpengaruh terhadap kondisi cuaca di wilayah Jateng bagian selatan terutama daerah pesisir sehingga berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Bahkan, kata dia, wilayah Jabar dan Sumatra diprakirakan berpotensi terjadi hujan lebat hingga ekstrem.