REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Hujan disertai angin puting beliung yang terjadi kemarin, Kamis (5/1), menyebabkan ratusan pohon di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tumbang. Banyak di antara pohon tersebut yang menimpa rumah warga hingga menyebabkan rusak parah.
Setidaknya ada dua wilayah yang mengalami kerusakan parah, yakni di Desa Sumberadi Kecamatan Mlati dan Desa Margomulyo Kecamatan Seyegan.
“Di Sumberadi ada sekitar 38 sampai 40 pohon yang tumbang dan menimpa rumah,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Joko Supriyanto, saat ditemui di lokasi terdampak bencana, Jumat (6/1).
Sedangkan di Margomulyo ada sekitar 60 sampai 70 pohon tumbang yang menimpa rumah. Beruntungnya, tidak ada korban meninggal akibat peristiwa tersebut. Hingga sekarang BPBD masih menghitung total kerugian yang dialami warga.
“Kerugiannya tidak akan sampai miliaran. Untuk warga yang rumahnya mengalami kerusakan tentu akan kami bantu,” kata Joko.
Untuk mengondusifkan lingkungan, saat ini BPBD dan para relawan tengah melakukan evakuasi terhadap ratusan pohon tumbang tersebut. Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, dana bantuan untuk warga terdampak angin puting beliung sudah disiapkan.
Selain uang, bantuan yang akan diberikan meliputi perlengkapan logistik dan pangan berupa beras. Adapun bantuan yang akan diberikan untuk rumah dengan kerusakan berat sebesar Rp 30 juta, sedangkan untuk rusak sedang dan ringan lebih kecil lagi. Dia mengatakan, ke depannya ia akan membuat Peraturan Bupati terkait rumah dengan kerusakan ringan.
“Memang Seyegan dan Mlati ini rawan angin kencang. Makanya kita mesti waspada, jangan sampai terlena. Pas hujan tiba-tiba rumah kita ketimpaan pohon,” ujar Sri. Salah satunya dengan mengurangi cabang, ranting, dan dahan pohon.