Kamis 05 Jan 2017 18:25 WIB

Ini Awal Mula RI Hentikan Kerja Sama dengan Australia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Wiranto
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto membantah kabar yang menyebut Indonesia telah memutus semua hubungan kerja sama militer dengan Australia. Menurutnya, Indonesia hanya menghentikan sementara pelatihan bahasa untuk angkatan bersenjata Australia.

"Panglima TNI menghentikan sementara pelatihan bahasa itu, bukan menghentikan kerja sama pertahanan," ujar Wiranto, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/1).

Keputusan untuk menghentikan kerjasama itu dilakukan setelah pelatih bahasa yang dikirim Indonesia menemukan adanya kurikulum di dalam training tersebut yang mendiskreditkan bangsa Indonesia.  Insiden itu terjadi pada November 2016.

Wiranto mengatakan, atas kejadian tersebut, pihak Australia secara resmi telah melayangkan surat permintaan maaf pada pemerintah Indonesia dan berjanji melakukan investigasi. Selain itu, menteri pertahanan Australia juga menyatakan bahwa komandan program pelatihan bahasa akan diberi sanksi.

"Penghentian kerja sama ini bersifat sementara dan akan dilanjutkan kembali tatkala Australia sudah benar-benar melakukan langkah-langkah penyelesaian dari kasus tersebut," kata Wiranto.

Berbicara terpisah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa kerja sama pelatihan bahasa yang diberikan Indonesia pada angkatan bersenjata Australia telah berlangsung sejak lama. Yang terbaru, pelatihan bahasa itu dimulai pada Oktober 2016 lalu. Namun, di tengah jalannya program tersebut, Indonesia memutuskan untuk menghentikan kerja sama dan memanggil pulang pelatihnya.

Setelah insiden ini, Gatot memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap bentuk-bentuk kerja sama dengan Negeri Kangguru tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement