Kamis 05 Jan 2017 07:35 WIB

Raja Ampat Diminta Evaluasi Tarif Wisata di Pulau Arborek

Taman Nasional Raja Ampat di Papua Barat
Foto: Republika/Yasin Habibi
Taman Nasional Raja Ampat di Papua Barat

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat diminta melakukan evaluasi tarif wisata di Pulau Arborek. Tarif ke pulau tersebut dinilai sangat mahal.

Pelaksana Tugas Bupati Sorong Musa Kamudi, di Sorong, Kamis (5/1) mengatakan tarif wisata di Pulau Arborek Raja Ampat sangat mahal dan harus di kaji ulang oleh pemerintah daerah setempat. Asisten III Pemerintah Provinsi Papua Barat yang dipercayakan gubernur sebagai Pelaksana Tugas Bupati Sorong itu, mengaku kaget saat berkunjung ke Pulau Arborek karena petugas memungut tarif cukup mahal.

"Saya kaget karena saat tiba di Pulau Arborek rombongan yang saya pimpin sudah memberikan biaya tarif wisata yang ditentukan. Namun saat hendak pulang petugas setempat kembali menagih tarif satu orang Rp 500 ribu," ujarnya lagi.

Menurut dia, tarif tersebut tidak wajar karena semua fasilitas wisata yang digunakan pengunjung di pulau tersebut harus dibayar dan tidak gratis. Karena merasa heran dengan tarif biaya keluar wisata Arborek itu, dia mengaku sempat berkomunikasi dengan petugas dan mereka menjawab bahwa biaya tersebut sesuai peraturan daerah setempat.

"Namun petugas yang memungut tarif tersebut tidak mampu menunjukkan salinan peraturan daerah yang disebutkannya itu," ujarnya lagi.

Ia menyampaikan bahwa jika benar sesuai dengan peraturan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Raja Ampat harus meninjau kembali. Karena jika tarif terlalu mahal, wisatawan yang berkunjung ke pulau tersebut akan berkurang. "Apabila tidak sesuai peraturan daerah berarti itu pungutan liar dan petugas serta pihak yang bertanggung jawab terhadap tempat wisata itu harus diproses," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement