Rabu 04 Jan 2017 15:00 WIB

Peluang Hary Tanoe Nyapres Diragukan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Presiden 2019 masih menyisakan waktu cukup panjang. Namun demikian, sejumlah tokoh mulai menunjukkan geliat menuju Pilpres 2019, salah satunya Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Dalam pernyataan Hary Tanoe kepada media Australia, ia mengungkap keinginannya mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2019. Ia pun hendak mengikuti jejak rekan bisnisnya, Donald Trump yang terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat dari kalangan pengusaha.

Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Toto Sugiarto menilai peluang Hary Tanoe maju di Pilpres 2019 masih diragukan. Hal ini karena elektabilitas pemilik bisnis media MNC Group ini masih rendah.

Selain itu, Toto juga menilai belum ada langkah atau program gemilang dari Hary Tanoe ke masyarakat selama ini. Ia juga diketahui sebelumnya gagal dalam bursa pasangan capres-cawapres di Pilpres 2014.

"Hary Tanoe itu belum pernah membuat langkah langkah yang kemudian menimbulkan simpati yang besar di masyarakat, ia juga belum memiliki simpati yang diperoleh masyarakat secara langsung, sehingga elektabilitasnya masih diragukan sampe sekarang, mungkin survei juga kecil," kata Toto saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (4/1).

Dengan kondisi begitu kata Toto, kecil kemungkinan peluang Hary Tanoe didukung partai lain. Pasalnya, jika Partai Perindo mengusung calon sendiri tentu membutuhkan dukungan dari partai lain. Menurutnya, partai tentu akan mendukung calon yang memiliki peluang kemenangan yang besar.

"Kalau kondisi begitu, tentu nggak ada partai yang mendukung, kecuali dibeli ya. Saya kira tentu partai-partai tentu akan berhitung bisakah nyalon sendiri atau dukung partai lain. Kalau dukung partai lain juga mempertimbangkan kemungkinan menangnya, semakin peluang besar menang, makin didukung," kata Peneliti senior PARA Syndicate tersebut.

Baca juga,  Kongsi Trump dan Hary Tanoe Garap Proyek Besar di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement