REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Victor Vikki Soebroto mengatakan pihaknya pada Senin (2/1) pagi akan menerjunkan lima penyelam untuk mencari korban kapal KM Zahro Express untuk dievakuasi. Ia mengatakan penyelam ini dikerahkan untuk memastikan apakah masih ada penumpang yang tenggelam di dasar laut atau tidak.
"Besok kami akan kerahkan lima penyelam untuk mencari sisa penumpang yang belum ditemukan" ujar Vikki di Kantor Kemenhub, Jakarta, Ahad (1/1).
Vikki menjelaskan pada Ahad pagi pihaknya sudah mengirimkan Kapal Patroli KN P.348 dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok dan KN 355 dari KSOP Kep Seribu untuk proses evakuasi. Selain itu, telah dikerahkan juga dua unit pompa yang standby di dermaga dan satu unit Fire Boat.
"Saat ini seluruh penumpang telah dievakuasi ke Pelabuhan Muara Angke dan pada pukul 10.30 WIB KM Zahro Express telah ditarik oleh Kapal Patroli KPLP KNP 348 ke Pelabuhan Kali Adem untuk diperiksa lebih lanjut," ujar Victor.
Pusdalops BPBD DKI Jakarta telah melaporkan korban kebakaran kapal Zahro Express di Muara Angke menjadi 23 orang meninggal dunia, 17 orang luka-luka, 17 orang hilang, dan 194 orang selamat. Dari 23 orang meninggal dunia tersebut tiga korban sudah berada di Rumah Sakit Atmajaya sedangkan 20 korban sedang dievakuasi dan ditempatkan dalam kantong mayat. Sebanyak 20 korban meninggal ditemukan di dalam kapal Zahro Express setelah kapal tersebut dievakuasi ke pelabuhan Muara Angke.