Selasa 03 Jan 2017 19:43 WIB

Isak Tangis Menjelang Penyerahan Jenazah Korban Kapal Zahro

Rep: Muhyidin/ Red: Ilham
Keluarga korban Kapal Zahro Ekspress Dewi melihat peti jeanazah sesaat sebelum serah terima jenazah dari Kepala kepolisian Daerah Metro Jaya, Irjen Muhammad Iriawan di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta, Senin (2/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Keluarga korban Kapal Zahro Ekspress Dewi melihat peti jeanazah sesaat sebelum serah terima jenazah dari Kepala kepolisian Daerah Metro Jaya, Irjen Muhammad Iriawan di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta, Senin (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri masih terus melakukan proses identifikasi terhadap belasan korban yang tewas dalam terbakarnya Kapal Zahro Express di Perairan Kepulauan Seribu, Ahad (1/1), kemarin. Menunggu hasil identifikasi tersebut, keluarga korban pun mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Mereka telah menunggu seharian untuk menemukan sanak keluarganya yang belum teridentifikasi. Menjelang penyerahan jasad korban, pihak keluarga pun menangis histeris.

Berdasarkan pantaun Republika.co.id, tampak seorang ibu menangis bersama anak perempuannya. Mata mereka pun memerah lantaran banyaknya air mata yang telah mengucur. Ibu-ibu itu pun saling berpelukan untuk salin menenangkan.

Beberapa saat kemudian, lima buah peti mati dikeluarkan oleh petugas untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Melihat keluarga yang terus menangis, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Arthur Tampi pun meminta agar keluarga tetap bersabar.

"Untuk yang belum terdentifikasi mohon kesabaran. Jenazah yang sudah teridentifikasi akan diserahkan kepada korban," ujar Arthur saat akan menyerahkan kelima korban yang sudah teridentifikasi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (3/1).

Kelima korban adalah Moh Bunyamin (43 tahun), Nazwa Sarla (11), M Nurdin (40), Yeti Herawati (43), dan Otih Sugiarti (69). Demikian, saat ini tinggal 12 korban lagi yang belum teridintifikasi lantaran mengalami luka bakar hingga 100 persen.

Tidak hanya keluarga para korban yang bersedih atas meninggalnya kelima korban tersebut. Teman korban juga tampak mengucurkan air mata. Salah satu teman korban Yeti Herawati, Yuli juga tampak bersedih.

"Kamarin kan kakaknya, sekarang adiknya, Yeti Herawati, kami merasa kehilangan," ujar Yuli bersama keluarga korban yang saat itu tengah menangis.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement