Sabtu 31 Dec 2016 12:18 WIB

Pemkot Padang Pusatkan Kegiatan Malam Pergantian Tahun di Masjid

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah
Foto: antara
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatra Barat memusatkan perayaan malam pergantian tahun dari 2016 ke 2017 di Masjid Agung Nurul Iman dan masjid lainnya di seluruh wilayah daerah tersebut.

"Perayaan ini akan diisi dengan ceramah, zikir, membaca Alquran, dan shalat bersama di kalangan pegawai pemerintah dan masyarakat tepat malam pergantian tahun," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, di Padang, Sabtu (31/12).

Dalam hal ini pihaknya telah memerintahkan jajaran pegawainya untuk meramaikan Masjid Agung Nurul Iman pada Sabtu yang dilanjutkan Minggu 1 Januari 2017 sebagai syukuran atas hadirnya tahun baru. Kegiatan ini katanya, akan dilaksanakan selama satu malam penuh hingga datangnya subuh mulai dari zikir akbar, tausyiah atau ceramah agama, muhasabah atau berdoa, membaca Alquran, shalat Tahajud, Subuh Mubarokah, Subuh berjamaah dan shalat sunah Syuruq.

"Kegiatan ini lebih pas menjelang pergantian tahun sebagai evaluasi diri atas satu tahun ke belakang dan rencana satu tahun ke depan," tambahnya.

Dia menyebutkan kegiatan ini sengaja digelar untuk menghindarkan warga Padang dari perayaan tahun baru yang berujung merugikan atau bencana. Menurutnya perayaan tahun baru besar-besaran dengan kembang api, terompet atau semacamnya bukanlah kebudayaan Minangkabau bahkan Indonesia.

Sebab kata dia, kebudayaan Minang dan Indonesia menjunjung tinggi perdamaian dan toleransi sehingga kegiatan hura-hura tahun baru bukan termasuk ke dalamnya. "Kami berharap warga Padang nantinya mengalihkan agenda tahun baruan di kegiatan kami," kata dia.

Menurutnya tidak perlu berkumpul di masjid Nurul Iman, sebab pihaknya telah mengimbau semua masjid dan musala untuk menggelar kegiatan serupa pada pergantian tahun tersebut. "Diharapkan juga generasi muda mau mengikutinya, khususnya siswa sekolah," ujarnya.

Sementara itu salah satu ulama di Padang Yaswirman menilai kegiatan hura-hura dalam merayakan tahun baru bukan ajaran Islam. Menurutnya tahun baru Islam adalah Tahun Baru 1 Muharram bukan 1 Januari yang merupakan milik masehi.

Adanya pemusatan kegiatan di Masjid ini akan lebih bermanfaat dan memotivasi warga untuk berbuat lebih baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement