Jumat 30 Dec 2016 09:17 WIB

I2: Jokowi Top Person 2016

Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapakah tokoh yang paling banyak diberitakan media massa Indonesia selama 2016?  Presiden Joko Widodo (Jokowi) didaulat sebagai Top Person atau figur yang paling banyak diberitakan dan disebut dalam pemberitaan oleh media sepanjang tahun ini.

Berdasarkan hasil riset Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan software AI (Artificial Intelligence), dari 6.874.628 pemberitaan 1.443 media online selama 1 Januari hingga 5 Desember 2016, figur Jokowi diberitakan media sebanyak 370.779 berita.

"Top person tidak harus memberikan pernyataan di media," ungkap Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang dalam hasil risetnya bertajuk "Tokoh dalam Berita" kepada Republika.co.id, Jumat (30/12).

Selain Jokowi, ungkap Rustika, figur lain yang menjadi Top Person 2016 adalah Basuki Tjahaja Purnama (257.113 berita), Wapres Jusuf Kalla (78.492 berita), Kapolri Jenderal Tito Karnavian (56.486 berita), Djarot Syaiful Hidayat  (44.453 berita).

"Untuk mendapatkan 10 nama figur Indonesia yang terbanyak diberitakan media, diperlukan 16 nama dari 200 nama tersebut. Enam nama lainnya adalah nama Jose Mourinho, Christiano Ronaldo, Donald Trump, Lionel Messi, Jessica Kumala Wongso, serta Wayan Mirna Salihin," ujar Rustika.

Hal ini, kata dia, menandakan bahwa Jose Morinho dan Christiano Ronaldo merupakan figur yang paling banyak dicari di Indonesia, bersaing dengan nama-nama populer lainnya. "Sementara itu kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin oleh Jesssica Kumala Wongso menjadi isu kriminalitas terbesar yang diberitakan oleh media sepanjang 2016," tutur Rustika.

Top Influencer

Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Top Influencer 2016 karena menjadi narasumber yang memberikan pernyataan di pemberitaan media online. Menurut Rustika, dari sebanyak  6.874.628 pemberitaan pada 1.443 media online, pernyataan gubernur non-aktif DKI Jakarta itu paling banyak dikutip di seluruh media berbahasa Indonesia, yakni mencapai 329.796 pernyataan. Disusul oleh Jokowi 280.742 pernyataan, Tito Karnavian 99.362 pernyataan, Jusuf Kalla 91.069 pernyataan, dan Arief Yahya 88.878 pernyataan yang dikutip oleh media.

"Influencer dapat dikatakan pihak yang berpengaruh karena penyataannya disebarluaskan oleh media, dan berpotensi membentuk opini publik," papar Rustika. Ia menuturkan, media meminta pernyataan kepada influencer untuk pernyataan sikap; keterangan atau klarifikasi; keterangan ilmiah atau akademis; informasi yang bersifat kebijakan, status hukum, dll.

Rustika memaparkan,  isu pilkada DKI, kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, dinamika politik Setya Novanto, Pilpres Amerika, serta bola adalah perbincangan paling hangat di media Indonesia sepanjang 2016.

Dari 200 nama terbanyak diberitakan media online berbahasa Indonesia, kata dia, sebanyak 61 figur berasal dari luar Indonesia. Ini berarti bahwa 30persen tokoh yang paling banyak diberitakan media merupakan tokoh dunia. Sementara itu, figur dari dunia sepakbola asing paling mendominasi yakni sebanyak 46 figur atau sebesar 23 persen dari 200 nama.

Menurut Rustika, isu tentang kriminalitas yang terjadi di Indonesia menjadi perhatian sebesar 6 persen dari seluruh isu nasional yang ada. Isu tersebut diisi oleh kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Gatot Bradjamukti, Kanjeng Taat Pribadi, Krishna Murti, serta isu korupsi.

"Secara keseluruhan, nama yang paling banyak diberitakan di media merupakan figur yang menduduki jabatan pemerintahan (37 persen), disusul atlet (30 persen), politisi (16 persen), serta Polri (6 persen)," kata Rustika. Menurut dia, pejabat mendapatkan panggung paling besar yakni sebanyak 48 persen, berita tentang atlet 23 persen, serta berita tentang politisi sebanyak 16 persen.

Setahun terakhir, lanjut Rustika, isu tentang politik lebih menarik dibandingkan dengan isu lainnya. Hal itu terbukti dari jumlah pemberitaan politik di Indonesia yang dihimpun dari 200 nama tersebut mencapai jumlah 49 persen, disusul bidang Olahraga 23 persen dan bidang keamanan sebanyak 8 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement