Kamis 29 Dec 2016 15:32 WIB

Tangani Dana Bantuan Nyasar Allepo, Polri Libatkan Interpol

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Kombes Pol Martinus Sitompul
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Kombes Pol Martinus Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia menggandeng Interpol dan Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menelusuri bantuan logistik Indonesian Humanitarian Relief (IHR) yang salah alamat. Diduga bantuan logistik yang seharusnya untuk warga Allepo justru diduga tersimpan di gudang kelompok teroris Jaysul Islam di Suriah.

"Kami masih jalin komunikasi untuk konfirmasi, melibatkan Kemenlu, Interpol, dan beberapa instansi lainnya dalam rangka pengumpulan data dan informasi lainnya," ujar Kabagpenum Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (29/12).

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menjelaskan penelusuran akan dilakukan dimulai dari proses pengumpulan bantuan, cara pengiriman, serta lokasi tujuan bantuan tersebut. Oleh karena itu kata dia, kepolisian tidak bisa melakukannya sendiri dan harus menggandeng stakeholder lainnya.

"Yang kita lakukan pengumpulan informasi, apakah alamat ditujukan ke siapa dan apakah ada orang yang ditujukan kesana, kita lakukan pencarian informasi itu dalam proses verifikasi. Makanya kita bekerja sama dengan berbagai instansi," ujar dia.

Termasuk kata dia, bekerja sama dengan Interpol untuk mencari data siapa saja kelompok-kelompok penyandang dana teroris selama ini. Dengan begitu maka akan segera terverifikasi apakah isu yang menyebar di media sosial yang menyerat nama Bachtiar Nasir ini benar atau tidak.

"Interpol kan punya data yang mereka kategorikan siapa penyandang dana teroris ini. Apakah IHR terkait terorisme? Itu akan menjadi bagian yang dikaji dalam proses verifikasi," jelasnya.

Sebelumnya Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian juga mengatakan untuk memverifikasi informasi bantuan nyasar ini juga menggandeng Badan Nasional Penanganan Terorisme (BNPT).

Selain itu kata Tito, tim cyber dari Densus 88 juga turut dilibatkan untuk memverifikasi beredarnya informasi bantuan logistik dari IHR untuk warga Allepo yang justru tersalurkan kepada kelompok teroris.

"Itu apa sedang diselidiki cyber dari Densus dan BNPT yang melakukan penyidikan, kalau udah ada hasil kita sampaikan," ujar Tito, Rabu (28/12) malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement