REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG BALAI -- Seorang petugas Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tanjung Balai, Sumatra Utara, cidera di bagian kepala akibat dianiaya oknum TNI. Oknum tersebut diduga merupakan pengawas tempat hiburan malam yang dirazia oleh tim BNNK.
Penganiayaan ini terjadi di kantor BNNK Tanjung Balai usai petugas melakukan razia narkoba di sebuah tempat hiburan malam di Hotel Suranta, Tanjung Balai, Rabu (28/12), dinihari. Seorang oknum TNI AD tiba-tiba mendatangi kantor tersebut dan memukuli salah satu anggota BNNK Tanjung Balai.
Oknum yang diketahui bernama Sertu Muhibbat itu memukuli Bripka Darwan Girsang dengan menggunakan potongan besi. Saat melakukan aksinya, Sertu Muhibbat masih mengenakan seragam TNI. "Anggota tadi dipukuli pakai besi ke kepala sebelah kiri," kata Kepala BNNK Tanjung Balai AKBP Saharuddin Bangko, Rabu (28/12).
Keributan baru berhenti setelah beberapa rekan Bripka Darwan menangkap Sertu Muhibbat dan memborgolnya. Mereka pun memasukkan oknum TNI tersebut ke dalam sel tahanan.
Saharuddin mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan Sertu Muhibbat mendatangi kantor mereka. Namun, penganiayaan ini diduga kuat berkaitan dengan razia yang mereka lakukan sebelumnya.
Sebelum kedatangan oknum tersebut, BNNK Tanjung Balai merazia narkoba di sebuah tempat hiburan malam. Dalam razia tersebut, 15 orang dibawa ke kantor BNNK untuk menjalani tes urine. Hasilnya, mereka semua dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.
"Dia datang kemari ada kemungkinan sebagai beking di tempat hiburan itu. Dia mungkin tidak senang saat kami melakukan razia," ujar Saharuddin.
Saat ini, Bripka Darwan Girsang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Tanjung Balai karena mengalami luka serius di bagian kepalanya. Sementara, Sertu Muhibbat yang diketahui bertugas di Komcad TNI AD di Asahan telah dijemput petugas Sub Denpom Asahan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain dinyatakan positif narkoba, petugas juga menyita sepucuk airsoft gun dari tangan pelaku.