Rabu 28 Dec 2016 14:39 WIB

Kasus Pembunuhan Pulomas, Agus: Zaman Makin Lama Makin Gokil

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
 Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berdialog dengan pedagang ketika kampanye blusukan di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (12/11).
Foto: Republika/Prayogi
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berdialog dengan pedagang ketika kampanye blusukan di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, pembunuhan sadis di Pulomas yang menimpa keluarga pengusaha properti Dodi Triono adalah himbauan bagi masyarakat. Himbauan yang dimaksud Agus tiada lain adalah agar setiap masyarakat bisa mebingkatkan kewaspadaan, sekalipun saat mereka berada di rumah sendiri.

"Ini juga (pembunuhan sadis Pulomas) imbauan kepada kita semua agar terus meningkatkan kewaspadaan bahkan di lingkungan rumah kita sendiri," kata Agus saat berkampamye di Pasar Ular, Koja, Jakarta Utara, Rabu (28/12).

Apalagi di Zaman yang menurutnya semakin hari semakin aneh, dimana banyak orang yang bertindak tanpa menggunakan logikanya. Bahkan, tidak sedikit dari orang-orang tersebut yang sampai hati membunuh sesamanya.

"Tentu kita tahu bahwa zaman makin lama makin gokil (gila). Kadang-kadang enggak pakai logika gitu tiba-tiba terjadi dengan mudahnya satu orang dibunuh atau satu keluarga dibunuh," ucap Agus.

Alasan itu pula yang membuat Agus berniat untuk memberdayakan RT/RW atau pun komunitas lainnya yang ada di masyarakat. Pemberdayaan komunitas tersebut menurutnya bisa mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk perbuatan-perbuatan kriminal yang ada di lingkungan tempat mereka tinggal.

"Saya berharap justru RT/RE kemudian organisasi kemasyarakatan yang ada di Jakarta ini benar-benat ektif melakukan edukasi kemudian memberikan warning termasuk juga memberikan informasi-informasi yang akurat kepada pihak aparat keamanan dan penegak hukum," terang Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement