REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas (ratas) upaya rehabilitasi pascabanjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (28/12). Wapres didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mendengarkan penjelasan dari Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Infanteri Farid Makruf di Balai Kota Bima, NTB.
Farid Makruf menjelaskan, bahwa pascabanjir bandang 22 dan 23 Desember, sekitar 8.800 orang atau 55 persen penduduk Bima terdampak bencana. "Tidak ada laporan korban jiwa, tapi ribuan orang luka-luka, dan 8.800 ini mengungsi di 17 titik," kata dia.
Farid juga melaporkan bahwa PLN telah berhasil menghidupkan kembali 70 persen aliran listrik di lima kecamatan Kabupaten/Kota Bima. "Sinyal telepon seluler juga sudah masuk lagi," kata dia.
Usai memberikan arahan kepada jajaran Pemerintah Daerah Kota Bima, Wapres Jusuf Kalla dan rombongan beranjak mengunjungi posko bantuan sosial TNI di area gedung serba-guna Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Wapres sempat berbincang dengan pasien di pos pemeriksaan umum, Unit Gawat Darurat (UGD) lapangan, dan tenda rawat inap anak.