Selasa 27 Dec 2016 21:31 WIB

Korban Perampokan Sempat Disekap dan Ditenggelamkan ke Bak Mandi

Rep: Muhyiddin/ Red: Angga Indrawan
Polisi mengevakuasi jenazah korban perampokan di Jalan Pulomas, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.
Foto: Muhyiddin
Polisi mengevakuasi jenazah korban perampokan di Jalan Pulomas, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARATA -- Salah satu korban dugaan kasus perampokan sadis, Zanetta Kalila Azzahra (13), mengaku sempat disekap dan ditenggelamkan ke dalam air bak mandi di rumah yang beralamat di RT 01/RW 12, Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur tersebut.

Kepala Divisi Sosial KPAI, Erlinda mengatakan, dirinya telah melihat kondisi bocah yang menjadi korban dugaan kasus perampokan sadis tersebut. Saat itu, kata Erlinda, putri Dodi Triono tersebut bercerita dengan bahasa isyarat saat mengalami tindak kekerasan saat perampok tersebut memasuki rumahnya. Pasalnya, Zanet tidak bisa bicara (tunawicara).

"Ananda (Zanet) bilang sempat dibawa ke ruangan berbeda, di situ ada bathtub dan bak airnya. Dia lalu dimasukan ke dalam bak air itu, dia cerita dengan bola mata nanar dan seolah marah dengan orang jahat itu yang jumlahnya lebih dari satu orang," ujar Erlinda kepada wartawan di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12)

Bahkan, kata Erlinda, Zanet menyatakan, orang-orang yang menyekapnya itu merupakan orang yang jahat dan menegaskan kalau ayahnya, Dodi, tidaklah bersalah apapun. Zanet juga sempat bercerita kalau ayahnya itu meninggal juga karena sudah tak sanggup bernapas lagi.

Percakapan dengan Zanet, kata Erlinda, sudah direkam olehnya dan rencananya rekaman itu akan diberikan pada polisi sebagai modal untuk mengungkap kasus tersebut. Zanet memang tak membeberkan secara rinci siapa terduga pelaku itu, tapi dia mengaku sudah bisa menebak siapa orang yang diduga berbuat sadis tersebut.

"Saya sejak siang sampai malam ini ada di TKP dan RS Kartika, saya sudah ada hipotesa tentang pelaku ini, tapi biarkan polisi yang mendalaminya, saya bantu komunikasi dengan korban," kata Erlinda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement