Selasa 27 Dec 2016 18:21 WIB

Obyek Wisata Pantai Perlu Dilengkapi Pengawas Pantai

Sejumlah wisatawan mengunjungi Pantai Teluk Awur, Desa Tahunan, Jepara, Jawa Tengah
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Sejumlah wisatawan mengunjungi Pantai Teluk Awur, Desa Tahunan, Jepara, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Semua objek wisata pantai yang ada di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, perlu disediakan petugas pemantau guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya korban tenggelam di pantai. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jepara Lulus Suprayetno mengatakan, obyek wisata pantai yang dikelola Pemkab Jepara itu disediakan petugas serta dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai. "Akan tetapi saat ini juga terdapat pantai yang dikelola pemerintah desa bersama masyarakat setempat," ujarnya menanggapi kasus wisatawan tenggelam di Pantai Bondo dan Pantai Empu Rancak di Jepara, Selasa (27/12).

Kalaupun objek wisata pantai yang dikelola pemerintah desa atau masyarakat belum memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, dia mengatakan, minimal disediakan pengawas pantai yang bertugas memantau wisatawan yang bermain di tepi pantai, termasuk yang mandi di laut. Selain itu, dia mengatakan, mereka juga perlu dilengkapi dengan pengeras suara, seperti megapon.

Alat tersebut, kata Lulus, bisa digunakan ketika ada wisatawan yang mandi di laut dan melewati batas aman bisa  diingatkan lewat pengeras suara. Terlebih lagi, lanjut dia, saat ini sedang memasuki musim barat yang ditandai dengan gelombang tinggi.

Ia mengatakan, BPBD sudah berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah tingkat kecamatan maupun desa, agar objek wisata pantai yang dikelola desa atau masyarakat dilengkapi sarana dan prasarana pengamanan yang memadai. "Jika perlu, disediakan pula perahu untuk antisipasi ketika ada orang yang membutuhkan pertolongan," ujarnya.

Menurut dia, karakter pantai di Jepara memang banyak terdapat palung. Sehingga pengelola objek wisata pantai maupun wisatawan perlu mendapatkan pengertian. "Kalaupun diperbolehkan mandi, tentunya harus ditentukan batas amannya," ujarnya.

Ia menyontohkan, kasus tenggelamnya wisatawan di Pantai Bondo pada Ahad (25/12), salah satunya disebabkan karena arus bawah laut memang cukup kuat, selain disertai dengan gelombang tinggi. Awalnya, lanjut dia, terdapat tiga wisatawan yang berenang di Pantai Bondo, yakni bernama M Wahyu Abdul Fatah, Inda Febrianto, serta Ibnu Abdul Aziz. "Dari ketiga orang tersebut, dua orang di antaranya berhasil menyelamatkan diri, sedangkan Ibnu Abdul Aziz akhirnya ditemukan meninggal," ujarnya.

Korban asal Kabupaten Kudus itu, lanjut dia, akhirnya ditemukan pada hari Senin (26/12). Kasus serupa, ujarnya, juga terjadi di Pantai Empu Rancak, Kecamatan Mlonggi, Jepara, Ahad (25/12) siang, seorang wisatawan asal Semarang bernama Abdul Azkiy (23) juga tenggelam dan ditemukan meninggal pada hari yang sama.

Di kedua objek wisata tersebut, kata dia, memang terdapat palung dan kondisinya juga hampir sama, yakni arus bawah laut cukup kuat sehingga ketika ada wisatawan yang tidak waspada atau mandi terlalu menjauh dari tepi pantai mudah sekali terseret arus gelombang laut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement