REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal isu tenaga kerja asing saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Minahasa untuk meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Lahendong dan Ulubelu, Selasa (27/12). Presiden meminta masyarakat untuk tak memercayai isu yang menyebut masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia sebagai ancaman serius.
"Jangan ada yang percaya, apalagi menyebar fitnah, soal tenaga kerja dan investasi yang dibilang sebagai ancaman," kata Presiden, seperti dituturkan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Jokowi kemudian merujuk pada proyek PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 di Minahasa yang baru saja ia resmikan. Menurutnya, proyek tersebut membutuhkan tenaga ahli yang mau tak mau mengambil profesional dari negara lain. Namun, kedatangan mereka hanya untuk melakukan transfer pengetahuan dan transfer teknologi pada pekerja lokal. Karenanya, Presiden memastikan kehadiran mereka bukan ancaman.
PLTP Lahendong sendiri diperkirakan akan menyerap 2.750 orang tenaga kerja lokal. Jokowi mengatakan, hal itu membuktikan bahwa transfer teknologi dari asing pada akhirnya membawa manfaat bagi masyarakat luas.
”Ujungnya yang dapat manfaat dari proyek semacam PLTP Lahendong dan Ulubelu adalah orang Indonesia sendiri. Jadi banyak pekerjaan untuk orang lokal, pemahaman teknologi kita jadi bertambah,” ujarnya.