Selasa 27 Dec 2016 05:54 WIB

Gempa 4,9 SR Kembali Guncang Aceh, tak Berpotensi Tsunami

Warga bersepeda motor melaju di jalanan yang rusak akibat gempa 6.5 SR, di Meuredu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warga bersepeda motor melaju di jalanan yang rusak akibat gempa 6.5 SR, di Meuredu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Aceh kembali diguncang gempa tektonik dengan kekuatan 4,9 Skala Richter (SR) pada Selasa (27/12) dini hari WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa tektonik 4,9 SR terjadi pukul 01:24:33 WIB dengan episenter terletak pada koordinat 4.08 lintang utara (LU) - 95.581 barat timur (BT).

Gempa pada kedalaman 19 Km di 38 Km sebelah Barat Daya Meulaboh, Aceh Barat itu terasa getarannya sampai ke ibu kota Provinsi Aceh dan sekitarnya dipastikan tidak berpotensi terjadinya tsunami.

"Kita mengimbau kepada masyarakat tidak resah terhadap gempa tadi dan selalu dalam keadaan waspada terhadap potensi gempa susulan," kata Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang Siswanto.

Lebih lanjut Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah termakan isu hoaks dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Jika terjadinya gempa dan isu yang tidak jelas sumbernya bisa menghubungi kantor BMKG terdekat," ujar.

Siswanto juga menjelaskan, ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas tektonik dari subduksi. Subduksi yang dimaksud adalah lempeng Indonesia - Australia ke bawah Lempeng Eurasia. 

Dalam hal ini Lempeng Indonesia - Australia bergerak menyusup ke bawah Lempeng Eurasia dan hasil monitoring BMKG hingga pukul 02.00 WIB belum terjadi aktivitas gempabumi susulan. 

Untuk itu pihakanya juga kembali mengimbua kepada masyarakat pesisir pantai barat Kota Banda Aceh dan Meulaboh agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG serta tidak terpancing isu karena gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement