Senin 26 Dec 2016 23:15 WIB

Karateka Wanita Disuruh Lepas Jilbab, Ini Jawaban Pihak Panitia

Pertandingan karate (ilustrasi)
Foto: Antara/Fachrozi Amri
Pertandingan karate (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Cabang Magetan, Pengayoman, memastikan bahwa juri dan panitia dalam Kejuaraan Karate Piala Bupati Magetan 2016 tidak pernah menyuruh atlet bernama Auliya untuk melepas jilbabnya saat akan bertanding.

Seperti diketahui, Auliya yang merupakan atlet karate perwakilan dari santriwati SMP Islam Terpadu (SMPIT) Harapan Umat Ngawi telah menjadi viral pascagurunya, Janan Farisi, melalui akun sosial medianya menyebutkan bahwa juri kejuaraan karate menyuruh atlet Auliya melepas jilbab dan mediskualifikasi yang bersangkutan dalam pertandingan tersebut.

"Berita itu tidak benar. Yang benar adalah dewan juri dan wasit telah menyuruh Auliya untuk mengganti jilbabnya dengan jilbab yang sesuai standar kejuaraan karate yang telah ditetapkan sesuai aturan secara nasional dan internasional. Jadi bukan melepasnya," ujar Pengayoman saat dihubungi, Senin.

Pengayoman juga menegaskan bahwa Auliya tidak didiskualifikasi oleh juri dan wasit. Namun, ia menyatakan mengundurkan diri dari kejuaraan. Hanya saja, kata Pengayoman, pihaknya belum tahu apakah keputusan mengundurkan diri tersebut diambil atas inisiatifnya sendiri atau melalui pertimbangan dengan ofisial.

Semua peraturan yang digunakan dalam pertandingan tersebut telah dibahas dan disepakati di acara technical meeting sehari sebelum kejuaraan digelar. Adapun, kejuaraan tersebut digelar pada tanggal 22 hingga 24 Desember 2016.

Pihaknya telah memintai keterangan dari para dewan juri yang memimpin jalannya pertandingan tersebut. Selain itu, Pengayoman mengaku telah pula mengumpulkan data-data dari panita penyelenggara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement