Senin 26 Dec 2016 23:51 WIB

Golkar Optimistis Hadapi 2017

Partai Golkar
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar menilai kinerja perekonomian 2016 di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian dapat menghadirkan optimisme. Partai pohon beringin ini bahkan optimistis pertumbuhan ekonomi 2017 bisa mencapai minimal 5,2 persen.

"Optimisme tersebut didasarkan pada perluasan basis pajak sebagai dampak keberhasilan kebijakan tax amnesty dan pembangunan infrastruktur yang dalam dua tahun terakhir ini menjadi prioritas pemerintah," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto dalam keterangannya, Senin (26/12).

Pertumbuhan ekonomi 2016, kata dia, diperkirakan dapat tumbuh 5-5,1 persen. Angka pertumbuhan ekonomi 2016 menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. "Kita hanya berada di bawah Cina dan India, pertumbuhan ekonomi 2016 juga meningkat dari tahun sebelumnya. Hal Ini menandakan kinerja kita yang lebih baik dan makin berkualitas," jelas dia.

Menurut Novanto, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sangat penting bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat. Capaian ukuran kesejahteraan yang ditunjukkan dengan angka pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan pada tahun ini juga menuju ke arah yang lebih baik.

"Tingkat pengangguran mencapai 5,61 persen, turun dibanding Agustus 2015 yang mencapai 6,18 persen. Tingkat kemiskinan juga turun dari 11,22 persen pada Maret 2015 menjadi 10,86 persen pada Maret 2016. Begitu pun dengan tingkat kesenjangan, yang dilihat dari indikator rasio gini mengalami perbaikan dari di level 0,41 pada Maret 2015 menjadi 0,397 pada Maret 2016," katanya.

Namun, pertumbuhan ekonomi yang masih didominasi faktor konsumsi  perlu mendapat perhatian serius. Karena itu, perbaikan iklim investasi melalui serangkain paket kebijakan ekonomi harus segera diimplementasikan. 

"Sejalan dengan itu, Revolusi Mental untuk memperbaiki perilaku dan kinerja birokrasi tidak bisa ditunda-tunda agar terbebas dari perilaku koruptif seperti pungutan liar dan praktik KKN," katanya.

Pertumbuhan berkualitas, lanjutnya, juga harus ditindaklanjuti dengan kebijakan industrialisasi dan redistribusi aset sebagai tindak lanjut program reforma agraria. "Skema redistribusi aset dalam program reforma agraria harus dijalankan dengan skema legalisasi aset tanah, sebab kebijakan ini sangat merakyat dan menyentuh akar masalah ketimpangan pembangunan," ujarnya.

Menurut Novanto, optimisme terhadap perekonomian 2017 juga dikuatkan dengan kebijakan reindustrialisasi melalui strategi hilirisasi industri dan pendekatan pengembangan industri berbasis kewilayahan. Dengan strategi ini, industri pengolahan dapat tumbuh 5,2-5,4 persen pada 2017 atau di atas target pertumbuhan ekonomi 5,1 persen sesuai APBN.

"Di samping itu, pemerintah juga perlu menaruh perhatian atas kesenjangan dunia industri dan dunia pendidikan, apalagi kita dihadapkan pada tantangan MEA dan kompetisi di sektor ketenagakerjaan. Untuk itu pendidikan kejuruan perlu ditingkatkan, selain untuk memenuhi kebutuhan industri, juga untuk meningkatkan daya saing kita," katanya.

Upaya peningkatan pemerataan pembangunan juga harus memperhatikan penggunaan dana desa yang meningkat setiap tahun yaitu mencapai Rp 60 triliun untuk 2017. Peningkatan kapasitas aparatur desa serta pengawasan terhadap alokasi anggaran harus jadi fokus. 

"Jangan sampai salah kelola sehingga tidak tepat sasaran, apalagi terjadi penyelewengan yang akhirnya merugikan warga desa," papar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement