Senin 26 Dec 2016 05:25 WIB

12 Tahun Tsunami Aceh, Detik-Detik Saat Ratusan Ribu Orang Tersapu Gelombang

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Masjid Baiturrahman Banda Aceh usai diterjang gempa dan tsunami 2004

- Kepanikan warga pun terjadi. Ketika itu, belum adanya peringatan bahaya tsunami. Kondisi itu membuat warga tak mengerti babak selanjutnya dari gempa bumi. Tak sampai 30 menit usai guncangan hebat, persisnya pada 08.20 WIB, air laut mulai naik dan tumpah ke daratan. Tsunami menjadi penyebab utama ratusan ribu korban jiwa. Bangunan, mobil dan seluruh isi rumah tersapu gelombang hebat.

- Majalah di internal Kementerian Ener6i dan Sumber Daya Alan (Kemen ESDM) Geo Magz edisi 31 Desember 2004 mencatat, usai gempa, air laut barat daya setinggi antara 10 sampai 30 meter, tumpah dan menyapu seluruh daratan Aceh bagian barat. Di beberapa wilayah kecepatan air mencapai 500 kilo meter per jam.

- Gempa dan tsunami, melumpuhkan total bumi Serambi Mekkah. Saluran komunikasi terputus. Status darurat bencana diundangkan sendiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, menjelang pukul 10.00 WIB. Ketika itu, pendamping Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, menghadiri Halal Bi Halal usai Idul Fitri 2004, di Istora Senayan Jakarta.

- Laporan gempa dan tsunami Aceh menjadi pantauan di markas besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York. Pada Ahad (26/12) malam, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PBB Koffi Annan, ketika itu mengumumkan belasungkawanya terhadap masyarakat Indonesia dan negara-negara sekitar yang juga mengalami dampak.

- Dalam pernyataan langsungnya, Annan mengatakan, gempa dan tsunami Aceh sebagai salah satu bencana alam terbesar yang pernah menimpa peradaban manusia. Dampaknya yang meluas ke 14 negara, mendesak negara-negara anggota PBB lainnya, mengirimkan segala macam bentuk bantuan pangan dan obat-obatan. Termasuk armada dan pasukan militer agar difungsikan sebagai relawan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement