Senin 26 Dec 2016 06:19 WIB

Pengamat Ungkap Cara Agus Mempertahankan Elektabilitasnya

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono bergerilya dengan menyapa para pedagang di Pasar Tanah Abang, Kamis (1/12)
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono bergerilya dengan menyapa para pedagang di Pasar Tanah Abang, Kamis (1/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengungkapkan, elektabilitas yang dimiliki pasangan cagub-cawagub yang akan berkontestasi di Pilkada DKI Jakarta tidaklah permanen. Itu tak lain karena pemilih di Jakarta itu tidak stagnan, melainkan situasional dalam menentukan pilihannya.

Siti menambahkan, cara pasangan cagub-cawagub nomor urut satu, Agus-Sylvi untuk bisa mempertahankan elektabilitasnya adalah mempertahankan untuk tidak terlibat isu-isu yang kontekstual, khususnya isu yang menyentuh poin integritas keduanya. Sehingga, keunggulannya yang diungkap beberapa lembaga survei, bisa dikonversi menjadi suara nyata di Pilgub DKI Jakarta.

"Khususnya jangan sampai nanti berkaitan dengan isu yang menyentuh poin integritas baik itu track recordnya Mpok Sylvi di birokrasi maupun track record Agus waktu di militer," kata Sylvi saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (25/12).

Siti menambahkan, Integritas Agus-Sylvi ini lah yang nantinya akan betul-betul diperhitungkan dan menjadi penentu kemenangan mereka. Jika yang bersangkutan tidak pernah permasalahan etika ataupun permasalahan hukum, maka apa yang diungkap para lembaga survei tersebut bisa menjadi kenyataan.

"Integritas mereka berdua ini yang akan betul-betul diperhitungkan. Apakah memang yang bersangkutan tidak ada urusan dengan kejujuran, atau punya masalah dengan etika, dengan hukum. Selama tidak tersentuh, itu mungkin akan melaju (menjadi gubernur) dia (Agus-Sylvi)," terang Siti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement