REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Tersangka terorisme yang diringkus di Deli Serdang, Sumatra Utara, S (27) dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Warga yang tinggal di sekitar lingkungan rumah yang dihuni S mengaku jarang berkomunikasi dengannya. "Orangnya tertutup. Pergi dari rumah pagi, pulang sore," kata salah seorang warga, Acan Sitepu saat ditemui di lokasi penangkapan, Rabu (21/12).
S diringkus tim Densus 88 Anti Teror dan Polda Sumut tanpa perlawanan hari ini, Rabu (21/12) sekitar pukul 12.00 WIB. Dia diamankan di rumah yang dihuni orangtuanya di Jalan Deli Tua dusun III, Desa Aji Baho, Biru-Biru, Deli Serdang, Sumut.
Menurut Acan, sehari-harinya, S bekerja sebagai penjual bakso pentol atau kojek. Dia menjual barang dagangannya itu dengan menggunakan sepeda motor. "Belanja pagi, siang dia jualan di sekolah-sekolah. Tinggal di sini lebih kurang baru tiga atau empat bulan," ujar Acan.
S merupakan target yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan tergabung dalam kelompok Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa. Polisi menyebut mereka bersama-sama merencanakan kegiatan tindak pidana terorisme di bawah kendali Bahrun Naim Anggih Tamtomo.
S diringkus bersama barang bukti ponsel dan laptop. Setelah ditangkap, warga Batam, Kepulauan Riau ini dibawa ke Mako Sat Brimob Polda Sumut untuk diinterograsi. Rencananya, S akan dibawa ke Jakarta, Kamis (22/12) besok.