REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Jalur lalu lintas di dalam Kota Sampang, Jawa Timur hingga Selasa (20/12) malam masih lumpuh karena banjir. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Kalikemuning yang terjadi sejak sekitar pukul 06.00 WIB pagi.
"Untuk sementara, jalur lalu lintas di dalam kota masih kami alihkan melalui jalur alternatif," kata Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar di Sampang, Selasa (20/12) malam.
Para pengendara dari arah Pamekasan yang hendak menuju Surabaya terpaksa harus melalui jalur bus menuju terminal, dan demikian juga dari arah sebaliknya.
Selain melumpuhkan jalur lalu lintas penghubungan empat kabupaten di Pulau Madura itu, banjir yang terjadi di Kota Sampang akibat luapan sungai Kalikemuning ini juga melumpuhkan jalur lalu lintas dari Kota Sampang menuju Kecamatan Omben.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Wisnu Hartono, banjir yang melanda Kota Sampang mulai pagi hingga Selasa malam masih berlangsung itu akibat hujan deras yang terjadi Senin (19/12/2016).
Daerah tergenang banjir, di antaranya Desa Pasean, Pangilen, Panggung, Gunung Maddah Kelurahan Dalpenang dan Kelurahan Rongtengah.
Awalnya ketinggian genangan banjir hanya antara 30 hingga 50 cm, namun pada siang hari meningkat menjadi 1,5 meter, bahkan di beberapa titik ketinggian genangan mencapai 2 meter.
Ribuan rumah warga tergenang banjir. Selain menggenangi rumah-rumah warga, banjir akibat luapan Sungai Kalikemuning ini juga menggenangi sejumlah lembaga pendidikan dan kantor Wakil Bupati Sampang. "Malam ini genangan banjir mulai terpantau surut. Tapi jalur lalu lintas yang melalui kota belum dibuka, karena masih mencapai 1 meter," kata Kepala BPBD Sampang Wisnu Hartono menjelaskan.