REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Tiupan angin kencang merusak puluhan rumah di Banjarbaru, Kalimantan Selatan dan menyebabkan seorang warga mengalami luka-luka akibat tertimpa material bangunan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru Rahmat Taufik di Banjarbaru mengatakan puluhan rumah yang rusak tersebar di sejumlah titik. "Kerusakan yang kami data adalah sejumlah tempat usaha penggergajian kayu, puluhan rumah, satu madrasah ibtidaiyah, atap pasar dan satu warga luka serius," ujarnya, Selasa (20/12).
Ia mengatakan, warga yang luka yakni Aulia Rahman (15 tahun) mengalami luka serius di bagian kepala dan harus mendapatkan perawatan intensif serta rawat inap di rumah sakit Idaman Banjarbaru. Sejumlah tempat usaha yang rusak berat terletak di kawasan Pengayuan, Kecamatan Liang Anggang dengan kondisi sebagian besar atap hilang atau roboh diterjang angin.
"Dua ruang kelas madrasah ibtidaiyah juga rusak berat sehingga tidak bisa digunakan, atap sebuah pasar di lokasi itu juga rusak, sedangkan rumah rata-rata rusak ringan," ujarnya.
Menurut dia, tiupan angin kencang yang melanda Banjarbaru, Senin malam sekitar pukul 21.00 WITA juga merusak belasan rumah di Kecamatan Landasan Ulin baik rusak berat maupun ringan. "Kami masih menunggu laporan yang lengkap dari kelurahan terkait kerusakan baik rumah maupun fasilitas umum. Data sementara puluhan rumah rusak berat dan ringan," ujarnya.
Pemkot Banjarbaru siap memberikan bantuan kepada warga yang tempat tinggalnya rusak akibat angin kencang yang disertai hujan lebat saat kejadian tersebut. "Pemkot akan memberikan bantuan, kemungkinan dalam bentuk uang tunai untuk warga yang rumahnya rusak dan bantuan bagi korban luka, besarannya masih diperhitungkan," katanya.
Angin kencang yang melanda Banjarbaru, Senin malam juga menyebabkan beberapa pohon yang berada di sisi kiri dan kanan jalan utama tumbang mengarah ke badan jalan. "Banjarbaru dilanda hujan badai hingga membuat pohon di tepi Jalan Ahmad Yani tumbang ke badan jalan, rumah juga banyak yang rusak," ucap Rini, warga Kemuning Banjarbaru.