Senin 19 Dec 2016 18:05 WIB

Pemkot Bandung Anggarkan Rp 100 Miliar Atasi Banjir

Rep: arie/ Red: Damanhuri Zuhri
Banjir di Stasiun Bandung
Foto: dok.Istimewa
Banjir di Stasiun Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung menganggarkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk penanganan banjir di Kota Bandung. Angka tersebut digunakan untuk pembangunan danau retensi, perbaikan gorong-gorong dan lainnya.

Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, saat ini pihaknya sedang menyiapkan pembangunan danau retensi. Di antaranya danau retensi di Sirnaraga dan Jalan Bima sedang dalam tahap persiapan lelang. Sementara untuk Pagarsih, kemungkinan baru akan dilakukan tahun depan. "Sarimas sedang dilelang, kemudian Pagarsih karena besar, di awal tahun depan dimulainya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Senin (19/12).

Menurut Emil, untuk daerah Babakan jeruk Pemkot Bandung sudah beres membuat pintu air yang mengalir ke Pasteur. Selama ini, banjir terjadi di Pasteur karena air tidak terkendali. "Sekarang sudah ada pintu pengendaliannya di atas. Danau retensinya sedang progres, mudah-mudahan sampai awal Januari bisa selesai," katanya.

Rencana pengentasan banjir lainnya, kata Emil, juga diprioritaskan di Gedebage. Yakni dengan menyodet air yang kerap membuat perempatan Gedebage banjir. "Sekarang disodet dibuang ke sisi sungai yang lain. Kemudian tahun depan bikin gorong-gorong raksasa juga Rp 10 miliar di situ, sudah dianggarkan," katanya.

Di kawasan Gedebage, kata Emil akan dibuat juga danau resapan di perbatasan Pasar Gedebage dan Jalan Sukarno Hatta. Anggaraanya, sebesar Rp 20 miliar plus untuk membuat gorong-gorong. "Jadi untuk pasar Gedebage bikin tiga solusi. Pelebaran sungai, bikin gorong-gorong dan danau retensi," katanya.

Emil berharap, dengan banyaknya perbaikan bisa mengurangi banjir di Kota Bandung. "Mudah-mudahan tahun depan perbanjiran bisa berkurang," ungkap Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menjelaskan.

Emil meminta agar Pemprov Jabar memperbaiki saluran air di sejumlah jalan provinsi yang berada di Kota Bandung. Menurutnya, jalan provinsi yang ada di wilayahnya sering tergenang banjir bahkan menimbulkan korban jiwa.

Emil menyontohkan, Pemprov Jabar harus membenahi saluran air di Jalan Setiabudi. Seperti diketahui, belum lama ini terjadi banjir di kawasan tersebut yang menimbulkan satu korban jiwa. "Banyak dikeluhkan (banjir) Setiabudi. Padahal itu tidak dalam kelola administrasi kami," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement