REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Baliho salah satu pasangan calon (Paslon) Pilkada Kota Yogyakarta memakan korban. Baliho besar bergambar paslon nomor urut I (Imam Proyono-Achmad Fadli) yang dipasang di Jalan Prof Dr Sardjito no 22 Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta ambruk saat terkena angin kencang, Senin (19/12), siang.
Baliho tersebut menimpa M Parni Banarto (52 tahun), warga Kutu Dukuh, Sinduadi, Mlati, Sleman. Korban tengah mengendarai kendaraan bermotor dan melintas di depan baliho yang ambruk. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Gondokusuman II dan dirujuk ke RS Panti Rapih. Namun, nyawa Parni tak tertolong. Ia meninggal pukul 14.30 WIB.
Menurut Kapolsek Gondokusuman Kompol Eko Basunando, saat itu korban baru saja menjemput anaknya yang mengikuti tes CPNS di Jalan Cendana Kota Yogyakarta. Usai menjemput anaknya, korban berniat pulang ke Sleman. "Saat melintas itulah, tiba-tiba baliho ambruk dan menimpa korban. Korban dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun kemudian dibawa ke Panti Rapih," ujarnya. Pihaknya juga sudah meminta keterangan beberapa saksi mata terkait peristiwa itu.
Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto yang mendengar kabar tersebut juga langsung turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan menjenguk korban di RS Panti Rapih. "Intinya kita ikut berduka cita atas kejadian ini dan menemui keluarga korban, dan keluarga korban juga menerima ini sebagai musibah," ujarnya. Saat ini, jenazah korban akan segera dibawa ke rumah duka di Mlati, Sleman.
Menurut Wawan, ke depan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait pemasangan sejumlah baliho paslon Pilkada Kota Yogyakarta di sejumlah titik. "Evaluasi memang menjadi sesuatu yang mendesak dan itu penting. Kita akan bersama sekretariat untuk melakukan evaluasi terhadap beberapa baliho yang kami pasang segera," ujarnya.
Dikatakannya, peristiwa tersebut baru pertama terjadi di Yogyakarta. Dia berharap kedepan peristiwa yang sama tidak terjadi lagi. "Ini menjadi evaluasi bagi kita," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Sukses Imam Priyono-Achmad Fadli, Danang Rudiyatmoko mengatakan, baliho yang ambruk dan menimpa korban tersebut merupakan baliho yang dipasang KPU Kota Yogyakarta, bukan baliho yang dipasang tim sukses paslon. "Itu baliho yang dipasang KPU, kita akan segera meminta klarifikasi ke KPU terkait ini," ujarnya.