REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jenazah co-pilot Hercules C-130 Kapten (Pnb) Jhan Hotlan Farlin Saragih yang jatuh di Wamena, Papua, tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Soewondo, Medan, Senin, untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Simalungun.

Jenazah Jhan tiba pukul 10.05 WIB dengan pesawat TNI Angkatan Udara bernomor sayap AI-7301. Sebelum jenazah diturunkan dari pesawat TNI Angkatan Udara, terlihat isteri almarhum, Hotriani Kristina Purba, dinaikkan ke kursi roda karena tubuhnya tiba-tiba lemas dan sedih atas peristiwa yang dialami suaminya.

Dengan iringan pasukan TNI Angkatan Udara, jenazah Jhan diterima Komandan Lanud Soewondo, Kolonel (Pnb) Arifin Syahrir. Setelah itu, jenazah di hanggar Lanud Soewondo selama sekitar satu jam sebelum diberangkatkan ke Simalungun dengan mobil ambulans milik RS Efarina Etaham.

Hesti Sipayung, sepupu almarhum, mengatakan, almarhum akan dibawa ke Dusun Pagar, Desa Bandar Mariah Butu, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Di Simalungun, akan dilaksanakan upacara adat sebelum almarhum dimakamkan di lokasi yang belum ditetapkan.

Mengenai waktu dan lokasi pemakaman masih dibicarakan pihak keluarga. "Lokasinya belum tahu, masih didiskusikan," katanya.

Baca juga, Hercules Tujuan Wamena Diduga Menabrak Gunung.

Menurut catatan, Jhan lahir pada 16 Juni 1985 selaku co-pilot pesawat Hercules yang jatuh di Wamena, Minggu (18/12) pagi. Dia meninggalkan seorang isteri bernama Hotriani Kristina Purba yang merupakan personel Polres Malang dengan pangkat Bripka dan dua anak laki-laki.

Ikuti Whatsapp Channel Republika