Senin 19 Dec 2016 11:43 WIB

Anwar Abbas: Tugas Buwas Kian Berat karena Kebijakan Pemerintah Cina

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Anwar Abbas.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Anwar Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan tugas Budi Waseso sebagai Kepala BNN Budi Waseso benar-benar berat. Apalagi, kata Anwar, melihat sikap pemerintah Cina dalam merespons keluhan Indonesia tentang masalah narkoba.

Menurutnya keluhan Indonesia tidak mendapat tanggapan yang baik dan patut. Menurut Anwar BNN telah memberikan pengertian kepada Pemerintah Cina untuk membantu Indonesia bagi mencegah masuknya narkoba ke Indonesia.

"Karena Cina merupakan negara penyalur narkoba terbesar ke Indonesia tapi usaha itu sia-sia karena hukum yang ada di sana membolehkan apapun untuk diproduksi dan dijual ke luar negaranya," kata Anwar, Senin (19/12).

Di Cina, kata Anwar, yang tidak boleh dilakukan hanya satu yaitu melakukan kejahatan kepada negara. Oleh karena itu, jika Indonesia menyalahkan Pemerintah Cina, maka mereka menilai tidak salah. "Yang salah adalah yang memakai dan menggunakannya," katanya.

Anwar melanjutkan sikap pemerintah dan masyarakat Cina yang seperti ini tentu jelas sangat disesalkan. Anwar mengatakan tingkat belanja narkoba saat ini sudah berada pada kisaran Rp 72 triliun.

Menurut Anwar tingkat keuntungan yang bisa diraih dari perdagangan narkoba ini sangat besar, maka tidak mustahil mereka akan memasukkan narkoba ke Indonesia melalui berbagai cara.

"Untuk itu perlu dibuat peraturan dan pengawasan khusus terhadap semua barang yang diimpor dari Cina sehingga tidak memungkinkan suplai narkoba dari Cina ini akan masuk ke Indonesia," tambah Anwar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement