REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya berharap masyarakat sekitar Gunung Merapi menjadi semakin paham akan karakter lingkungannya dan semakin sejahtera kehidupannya. Masyarakat yang semula agraris perlahan kehidupannya bergeser menyusul letusan-letusan masih sering terjadi di Merapi.
Belakangan, masyarakat di sekitar Merapi banyak yang memanfaatkan pasir dari aktivitas gunung berapi tersebut sebagai sumber penghasilan. "Pasir Merapi dikenal memiliki kualitas nomor satu di Indonesia dan nomor dua di dunia," ujar Siti saat menghadiri penanaman pohon di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, yang diselenggarakan Universitas Gadjah Mada, Sabtu.
Siti optimistis kehidupan masyarakat yang tinggal di kawasan Gunung Merapi semakin membaik setelah terdera letusan gunung. Apalagi, kini Merapi juga mulai dikembangkan menjadi lokasi wisata. "Kunjungan wisata alam trennya sejak 2015 terus naik," katanya.
Siti berjanji akan mengawal lanskap akibat letusan-letusan yang masih sering terjadi di Merapi. Untuk pemulihan lahan kritis di lereng Merapi, dia mengpresiasi Universitas Gadjah Mada yang saat dies natalis ke-67 melakukan penanaman pohon di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. "Hal itu sejalan dengan
upaya pemerintah dalam mengurangi 24 juta hektare lahan kritis secara nasional."
Di samping itu, Siti juga mendukung rencana UGM untuk akan menjadikan Gunung Merapi sebagai pusat sains, laboratorium, serta sentra penelitian dan pengabdian. Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan pengabdian, Budi Widodo mengabarkan kampusnya menjadikan Merapi sebagai sekolah gunung. "Saya mengapresiasi kerja sama UGM dengan para ahli dari Prancis dan Jerman terkait hal tersebut," komentar Siti.