Jumat 16 Dec 2016 19:42 WIB

Sultan: Tindak Tegas Kenakalan Remaja Mengarah Pidana

Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Foto: Antara
Sri Sultan Hamengkubuwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta aparat penegak hukum menindak tegas kasus kenakalan remaja yang berujung pada tindakan pidana.

"Kami minta aparat hukum dapat bertindak tegas tanpa melihat faktor usia pelaku di bawah umur, yang membuat remaja pelaku kriminalitas bebas dari jeratan hukum. Jangan sampai faktor usia di bawah umur ini menjadi penghambat penegakan hukum," kata Sultan di Yogyakarta, Jumat (16/12).

Menurut dia, siapapun dan berapapun usia pelaku, jika sudah melakukan tindak pidana wajib untuk diproses hukum. "Tindakan tegas ini juga untuk memutus mata rantai aksi kenakalan remaja di Yogyakarta, mengingat kasus kenakalan remaja yang berujung pidana selalu berulang terjadi," katanya.

Sultan juga meminta pihak orang tua untuk dapat lebih ketat mengawasi gerak-gerik anak-anak mereka di luar rumah. "Orang tua juga harus menyadari bahwa tantangan di luar rumah sudah sangat besar. Pergaulan remaja di luar rumah saat ini sudah tidak seperti 10 dan 20 tahun yang lalu," katanya.

Ia mengatakan, dengan tindakan tegas aparat penegak hukum, diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi para pelaku tindak pidana. "Ini juga dapat menjadi pelajaran untuk keluarga dan kalangan pendidik dalam mengarahkan putera dan anak didiknya," katanya.

Salah satu aksi kenakalan remaja yang terjadi belum lama ini mengakibatkan tewasnya seorang pelajar akibat dikeroyok kelompok pelajar lain di daerah Kabupaten Bantul. Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Adnan Wirawan Ardianto meninggal dunia, setelah menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang di Desa Selopamioro, Imogiri, Kabupaten Bantul, Senin sore (12/12).

Saat itu korban bersama dengan teman-temannya baru saja pulang dari berwisata di Pantai Ngandong, Kabupaten Gunung Kidul dengan mengendarai sepeda motor, dalam perjalanan tersebut mereka bertemu dengan sekelompok remaja yang mengendarai sepeda motor juga.

Tidak tahu apa sebabnya, sekelompok pengendara sepeda kemudian melakukan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam terhadap Adnan Ardianto dan teman-temannya. Akibat kejadian tersebut akhirnya Adnan Ardianto meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit, sedangkan beberapa temannya mengalami luka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement