Kamis 15 Dec 2016 20:14 WIB

Kemendes Memulai Proyek Usaha Berbasis Komunitas

Program UBK Kemendes.
Foto: Istimewa
Program UBK Kemendes.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA BALI --- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigasi (Kemendes PDTT) memulai program proyek Usaha Berbasis Komunitas (UBK). Pembukaan program secara resmi dilakukan di Kuta, Bali, Rabu (14/12).

Dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (15/12), disebutkan, peresmian program dihadiri beberapa pejabat dan instasi terkait, di antaranya Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Kemendes PDTT Johozua Markus Yoltuwu, Direktur Pembangunan Ekonomi Kawasan Pedesaan Faizul Ishom, dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bali (BPMPD) I Ketut Lihadnyana.

Menurut Johozua, UBK adalah pegejawantahaan program one vilagge one product yang digaungkan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Ini memiliki arti, beberapa daerah desa di provinsi harus mempunyai beberapa produk unggulan sebagai badan usaha milik desa,”katanya.

Johozua melanjutkan, proyek UBK dilaksanakan dengan memfasilitasi usulan program dari masyarakat desa. Fasilitas yang diberikan dalam bentuk materi manajemen, modal, dan peralatan produksi agar produk yang dihasilkan dapat berkembang.

“Semoga bantuan program UBK mampu memberikan mamfaat perubahaan secara nyata terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat desa, terutama yang berada di lokasi tepat sasaran penerima bantuan serta berkelanjutan,” katanya.

Direktur Pembangunan Ekonomi Kawasan Pedesaan Kemendes Faizul Ishom menambahkan, dalam konteks pembangunan kawasan pedesaan alias real agriculture, program diarahkan pada implementasi nawacita dalam konteks Bum Desa Bersama (Bumdes), badan usaha milik desa yang basisnya di desa, dan tempat ada kesepakatan antarwilayah di kawasan pedesaan untuk menyepakati pengembangan produk program ungulan desa.

Target program Kemendes diharapkan dapat tercapai. Pada Agustus 2019, Indonesia ditargetkan dapat merdeka untuk memproduksi produk kebutuhaan rakyatnya sendiri. “Kami optimistis dengan adanya dukungan 75 ribu outlet Desa Smart yang tersebar di bumi Nusantara,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement