REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim sukses calon gubernur (cagub) DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Imelda Sari mengatakan serangan fitnah dan kampanye hitam terus dilakukan terhadap pasangan cagub nomor urut satu dalam satu bulan terakhir.
Akibatnya, ia tidak memungkiri adanya sedikit penurunan elektabilitas seperti yang dirilis Lembaga Survei Indonesia, Kamis (15/12). "Buat kita ada faktor-faktor yang membuat penurunan ini, salah satunya serangan yang cukup masif dan intensif kepada mas Agus dan keluarga Cikeas," kata dia kepada wartawan.
Ia mengakui serangan fitnah dan kampanye hitam itu masif terjadi setelah aksi besar-besaran 4 November lalu. Serangan itu, jelasnya, berupa tuduhan sebagai dalam di balik aksi hingga berbagai gambar meme yang sangat menjelek-jelekkan di media sosial.
Bahkan, Imelda mengakui baru-baru ini, Agus-Sylvi juga dituduh melakukan politik uang karena bantuan satu miliar per RW. Padahal, kata dia, pihaknya telah menjelaskan bahwa tidak ada politik uang dalam program tersebut.
"Kami sudah jelaskan bahwa tidak ada politik uang karena apa yang dijelaskan itu sudah sesuai dengan program yang disepakati. Dan Bawaslu juga tidak menyebut 'politik uang'," katanya.
Namun ia menegaskan serangan apapun timses cagub nomor satu akan siap melakukan perlawanan, termasuk bila diperlukan melalui jalur hukum. Tterkait adanya sedikit penurunan elektabilitas di survei LSI yang dirilis hari ini, baginya tidak ada masalah. "Karena politik sangat dinamis, kita lihat Februari nanti," ujar dia.
Dalam rilis survei LSI terbaru elektabilitas pasangan Agus-Sylvi berada di angka 26,5 persen dibawah elektabilitas Ahok-Djarot yang berada di angka 31,8 persen. Pada November lalu elektabilitas Agus-Sylvi sempat berada di atas dengan 29,9 persen dan Ahok Djarot di angka 27,3 persen.
Baca juga, Agus Yudhoyono Ungguli Ahok dalam Survei Terbaru.