REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Iran sepakat mengelola bersama dua ladang minyak yang berada di di Ab-Teymoura dan Mansouri, Iran. Kesepakatan tersebut dicapai setelah Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani di Tehran, Iran, Rabu (14/12) petang waktu setempat.
Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk membangun tempat pengolahan minyak berkapasitas 300 ribu barel dengan nilai investasi sekitar 5 miliar dolar AS. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, yang ikut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, mengatakan tempat pengolahan minyak itu akan dibangun dengan skema business to business.
"Ada satu patungan yang akan dijalankan untuk membangun tempat pengolahan minyak mentah menjadi minyak jadi di daerah Jawa Timur. Patungannya antara perusahaan minyak Iran dengan pihak swasta di Indonesia," ujar Jonan, seperti dituturkan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Selain kerjasama di sektor energi, Iran dan Indonesia juga sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara yang mengalami tren penurunan selama lima tahun terakhir.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memaparkan, pada 2015 perdagangan kedua negara hanya mencapai angka 300 juta dolar AS. Padahal, pada 2011 angka perdagangan Iran dan Indonesia mencapai 1,8 miliar dolar AS. "Presiden akan melakukan langkah terobosan untuk meningkatkan produksi ekspor tanah air yang melimpah, seperti kertas, kopi dan cocoa," ucap Retno.