Kamis 15 Dec 2016 08:22 WIB

Panglima TNI: Tim Tembak Kontingen TNI AD Pantas Dibanggakan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Panglima TNI Jederal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan materi pada Seminar Nasional
Foto: Republika/Edi Yusuf
Panglima TNI Jederal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan materi pada Seminar Nasional "Peningkatan Ketahanan bangsa Untuk Menjaga Keutuhan NKRI" oleh Fakultas Psikologi Unpad, Jl Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan rasa bangganya dengan prestasi Prajurit TNI, khususnya Tim Petembak Kontingen TNI AD yang telah meraih Juara Umum pada kejuaraan Lomba Tembak AARM (ASEAN Armies Rifle Meet).

Itu diungkapkannya dalam acara pemberian apresiasi kepada Tim Petembak Kontingen TNI AD di Segara Ballroom Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (14/12).

Menurut Gatot, Tim Petembak Kontingen TNI AD layak dibanggakan, karena sudah 11 kali menjadi juara dari 26 gelaran kejuaraan Lomba Tembak AARM. Tak hanya itu, mereka menjadi juara umum kejuaraan bergengsi tersebut dengan menggunakan produk anak bangsa, yakni produk PT Pindad.

"Orang lain pernah juara tetapi tidak menggunakan produknya sendiri, kalian meraih juara dengan produk bangsa sendiri, produk Pindad," kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (15/12).

Gatot melanjutkan, prestasi tersebut membuat tentara-tentara negara ASEAN menghormati Indonesia. Menurutnya, itu hanya disa dilakukan oleh prajurit yang memiliki darah patriot, yang tak akan pernah rela bila bangsa dan negaranya tidak disegani dalam kancah percaturan dunia.

Selain itu, keberhasilan kontingen TNI AD menjuarai tembak di kancah ASEAN tersebut juga menunjukkan adanya simbiosis mutualisme antara industri senjata dan pengguna produknya yaitu TNI. Sebab, keberhasilan tersebut telah memperomosikan PT Pindad sebagai produsen senjata dalam negeri kepada dunia.

Namun begitu, Gatot tetap meminta agar mereka yang tergabung dalam Tim Petembak Kontingen TNI AD tidak berpuas diri. Harus bisa terus meningkatkan kemampuan, mengingat prajurit di negara lain pun akan melakukan hal yang sama.

"Segera evaluasi untuk bisa meningkatkan lagi prestasi. Jangan pernah cepat puas, karena lawan-lawan pun pasti akan mengevaluasi untuk lomba tahun depan," terang Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement