Rabu 14 Dec 2016 10:42 WIB

Kapolda NTT: Tak Ada Sweeping Bagi Pendatang

Pengunjung mengamati rumah adat di Kampung Adat Waiyapu, Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Daya Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, (25/2).
Foto: Antara/Darwin Fatir
Pengunjung mengamati rumah adat di Kampung Adat Waiyapu, Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Daya Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kapolda Nusa Tenggara Timur Brigjen Pol E Widyo Sunaryo mengatakan tidak ada sweeping terhadap warga pendatang terkait kasus penikaman tujuh siswa di SD Negeri I, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua pada Selasa (13/12) pagi.

"Tidak ada sweeping terhadap warga pendatang sebagaimana ramai tersebar di media sosial," kata jenderal polisi berbintang satu itu lewat pernyataan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hal tersebut menepis berita-berita "hoax" yang dibicarakan di media sosial terkait dengan insiden Selasa pagi di Sabu Raijua tersebut.

Dia mengatakan pihaknya bersama Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Heri Wiranto serta Kapolres Kupang masih berada di Sabu Raijua untuk mengendalikan situasi di lapangan pascaaksi penyerangan terhadap anak-anak kelas V SD tersebut.

Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat Sabu Raijua dan NTT secara keseluruhan agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi di media sosial yang umumnya cenderung memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. "Kasus tersebut murni tindak kriminal dan sama sekali tidak ada kaitan dengan SARA (suku, agama, ras, antargolongan)," katanya menegaskan.

Sunaryo menjelaskan, tidak terdapat korban tewas dalam peristiwa tersebut kecuali satu tersangka yang tewas karena dihakimi oleh ratusan massa yang jumlahnya tidak sebanding dgn jumlah polisi dan aparat TNI yang melakukan pengamanan.

Pihak Kepolisian, katanya, saat ini telah mengamankan tujuh rekan tersangka sesama pedagang keliling untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Polda NTT.

Dia mengimbau, agar dalam menyikapi kejadian ini warga tidak melakukan tindakan anarkis, dan mempercayakan langkah penegakan hukum kepada kepolisian untuk mengusut secara tuntas agar bisa mengungkapkan motivasi tersangka di balik persitiwa tersebut.

"Kami juga mengimbau agar warga Sabu Raijua tetap menjaga suasana persaudaraan, toleransi, dan kerukunan antarwarga agar terpelihara situasi yang aman dan kondusif terutama dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru," demikian Widyo Suanaryo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement