Selasa 13 Dec 2016 15:15 WIB

Plt Gubernur DKI Ungkap Hal Positif di TPST Bantar Gebang Saat Ini

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bayu Hermawan
Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono (tengah)
Foto: Republika/Noer Qomariah Kusumawardhani
Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan adanya perubahan positif dalam waktu tunggu truk-truk sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang (TPST Bantar Gebang) dari bulan lalu hingga Desember. Sebelumnya pada bulan November, truk-truk sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang menunggu sekitar 12 jam.

"Waktu saya ke sana itu satu bulan yang lalu. Belum ada tambahan 40 alat berat, itu (antri) sekitar 12 jam lebih. Luar biasa orang menunggu. Baunya kemana-mana, sampah menggunung. Sekarang (antrian) tinggal satu jam 15 menit. Jadi waktu mulai datang, bongkar itu hanya butuh waktu tunggu satu jam 15 menit. Dan ini relatif bagus, syukur kalau bisa lebih cepat lagi " katanya di Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Cililitan, Jakarta Timur, Selasa (13/12).

Selain itu, Sumarsono mengatakan sampah-sampah cepat dikelola. Sehingga sampah yang menggunung dapat diatasi dengan lebih rapi.  "Dampak yang kedua. Sampah yang menggunung dapat diatasi dengan lebih rapi lah dibanding dulu. Kemudian sampah-sampah disini lebih bisa diambil di TPA, saya kira sudah mulai diperbaiki," ujarnya.

Sisi lain saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di lima lokasi Intermediate Treatment Facility (ITF), salah satunya yang berlokasi di Sunter,Jakarta Utara. Kelak kemudian hari, Sumarsono menuturkan, pembuangan sampah akan berlangsung di ITF.

"Permanennya sampahnya kepada ITF-ITF itu. Sehingga Bantar Gebang akan menjadi wilayah aman hijau royo-royo dan akan menjadi tempat wisata internasional atau nasional. Itu ke depan. Tapi sekarang ini masih tergantung juga kepada Bantar Gebang. Maka dari itu dalam jangka 5 tahun ke depan baru solusi itu bisa permanen. Sekarang baru tahap pengembangan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement