Senin 12 Dec 2016 13:16 WIB

Ketua DPR Prihatin Teroris Mengancam Sesama Anak Bangsa

Polisi berjaga di dekat lokasi penemuan terduga pelaku bom di Bintara Jaya, Bekasi Barat, Sabtu (10/12).
Foto: REPUBLIKA/Kabul Astuti
Polisi berjaga di dekat lokasi penemuan terduga pelaku bom di Bintara Jaya, Bekasi Barat, Sabtu (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto mengaku prihatin masih ada yang tega mengancam sesama anak bangsa dengan teror bom. Menurutnya, hal itu justru meminta seluruh komponen anak bangsa bahu membahu melawannya.

"Saya meminta kepada masyarakat, kepada anak bangsa untuk terus menerus memperbaharui komitmen kebangsaan kita, persatuan dan kesatuan kita dan menjaga NKRI. Kita harus bahu-membahu melawan ancaman ini dan memandangnya sebagai musuh bersama," katanya, Senin (12/12).

Sebelumnya pihak kepolisian berhasil menangkap tiga terduga teroris yang diduga akan melakukan aksi teror di masyarakat. Lebih lanjut Novanto mengapresiasi penemuan bom dengan hulu ledak tinggi di Bintara Jaya, Bekasi, Jawab Barat baru-baru ini. Apresiasi terutama diberikan kepada seluruh aparat terkait yang telah menunjukkan kesigapan luar biasa setiap waktu.

"Mereka seakan tidak pernah tidur untuk menjaga masyarakat dari berbagai potensi ancaman. Hal ini untuk sekian kalinya menunjukkan bahwa negara hadir dalam setiap kegelisahan dan kekhawatiran masyarakat," kata Novanto.

Ketua Umum Partai Golkar itu juga memuji kesigapan masyarakat yang langsung melaporkan ke aparat terkait penemuan bom berdaya ledak tinggi itu. "Saya memandang masyarakat kita sudah cukup aware atas segala potensi yang dapat membahayakan dan mengancam kehidupan mereka," katanya.

Menurut keterangan polisi bom di Bekasi adalah bom-bom yang kurang lebih sama dengan di tempat lain. Ini juga menunjukkan bahwa ancaman-ancamam tersebut sudah bukan rahasia lagi, bukan sekadar isu apalagi terkadang dianggap sebagai pengalihan isu. "Ancaman ini sudah nyata dan kasat mata di depan kita. Mereka malah sudah menyiapkan para 'pengantin' untuk dijadikan syahid," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement