Senin 12 Dec 2016 12:35 WIB

Hadiri Aksi 1212, Penyandang Disabilitas Ini Pilih Naik Angkot

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Masyarakat memadati lapangan Gasibu pada acara Tabligh Akbar
Foto: Republika/Edi Yusuf
Masyarakat memadati lapangan Gasibu pada acara Tabligh Akbar "Pesantren Perekat NKRI" dalam rangka Milad Daarut tauhid ke-26, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berbeda dengan aksi lain, acara Jalan Sehati dan Tabligh Akbar yang dikenal dengan aksi 1212 diikuti ratusan penyandang disabilitas, Lapangan Gasibu, Senin (12/12). Para penyandang disabilitas tersebut, datang dari berbagai daerah di Jabar. 

Di antaranya, ada yang berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Cimahi dan lain-lain. Mereka, datang ada yang dengan menggunakan kursi roda dan ada yang didampingi kerabatnya saat berjalan karena penyandang disabilitas tuna netra. Tak hanya penyandang disabilitas dewasa, penyandang disabilitas anak-anak pun banyak yang hadir dalam aksi damai tersebut.

Dari ratusan penyandang disabilitas yang hadir di aksi tersebut, yang paling terlihat bersemangat adalah seorang disabilitas yang duduk di kursi roda. Warga Sukagalih Kota Bandung, tersebut bernama Peni Rostiati, 24 tahun yang menyandanga tuna daksa dan epilepsi sejak lahir.

Di kerumunan, Peni terlihat bersemangat sambil sesekali minta air minum pada ibunya yang mendampingi Peni datang ke lapangan Gasibu.

Menurut Ibunda Peni, Yanti Gunanti (50 tahun), anak keduanya Peni, baru pertama kali bergabung dan datang mengikuti aksi yang dihadiri ribuan orang. Ia, sangat menyambut baik acara ini karena bisa memotivasi anak keduanya itu yang penyandang disabilitas agar terus memiliki semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

"Anak saya senang banget bergabung dengan acara ini. Dia yang justru punya semangat banget untuk ikut," katanya.

Yanti mengatakan, Ia pergi ke Gasibu dari rumahnya menggunakan angkot. Ia pergi sekitar pukul 5.15 WIB. Seharusnya, Ia ikut dengan rombongan tapi tertinggal.

"Ya udah, saya bawa anak yang pakai kursi roda ini nyusul ke Gasibu pake angkot," katanya. 

Sebenarnya, kata dia, untuk membawa anaknya naik angkot ke Lapangan Gasibu cukup repot karena harus membawa kursi roda. Namun, melihat semangat anaknya, Ia jadi terpacu untuk ikut dalam aksi ini.

"Bagus banget acara ini, mudah-mudahan ke depan kami terus ada pengakuan. Ini, nambah semangat buat anak-anak disabilitas," kata Yanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement