REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Pidie Jaya merayakan Maulid Nabi di tengah musibah gempa yang dialaminya. Mereka merayakannya di masjid-masjid yang dijadikan Posko Pengungsian, termasuk di Masjid Baitussatar yang berada di Desa Masjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh.
Bsrdasarkan pantauan Republika.co.id, dalam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut warga yang mengungsi di masjid itu memotong dua sapi. Kendati tengah dilanda bencana, mereka tampak semangat memperingatinya.
Salah satu warga, Jailani (56) mengatakan, peringatakan Maulid Nabi SAW merupakan suatu kewajiban bagi warga Pidie Jaya. Sementara, gempa bumi tersebut hanyalah musibah yang harus dilalui. "Ini kewajiban tiap tahun, gempa ini cuma musibah atau bala. Maulid ini untuk memperingati hari lahirnya Nabi SAW," ujar Jailani sembari memotong daging sapi di Masjid Baitussatar, Senin (12/12).
Daging sapi yang sedang dipotong-potong tersebut berasal dari swadaya masyarakat. Daging tersebut nantinya akan dibagikan kepada anak yatim dan seribuan warga yang mengungsi di masjid tersebut. "Ada dua sapi, dari swadaya masyarakat. Ini untuk anak yatim dan untuk yang mengungsi di sini," ucap pria berkumis itu.
Jailani mengatakan, perayaan maulid tahun ini berbeda dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun kemarin, warga memasak di rumahnya masing-masing, tahun ini bergotong royong memasak di pengungsian. "Kalau dulu nasi bawa dari rumah, tapi kalau sekarang masak sama-sama," kata dia.
Masakan yang dipersiapkan warga tersebut nantinya akan dimakan bersama setelah warga membaca shalawat, dzikir, dan doa di masjid itu. Peringatan tersebut akan dilangsungkan setelah menunaikan ibadah shalat zuhur nanti.